Setelah mengetahui bank devisa, selanjutnya kita akan membahas apa itu bank non devisa. Bagaimana perbedaan keduanya? Apakah lebih menguntungkan bank non devisa dibandingkan bank devisa? Temukan jawabannya di bawah ini.
Pengertian Bank Non Devisa
Menurut KBBI, bank merupakan badan usaha di bidang keuangan yang bertugas menarik dan mengeluarkan uang masyarakat, terutama dalam memberikan kredit dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang. Sementara itu, devisa merupakan alat pembayaran luar negeri. Jadi, bank non devisa merupakan lembaga keuangan yang tidak mempunyai wewenang dalam mengatur pembayaran luar negeri.
Secara umum, bank devisa merupakan bank yang belum diberikan izin oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing atau luar negeri. Hal ini dikarenakan bank tersebut belum memenuhi sejumlah syarat menjadi bank devisa.
Ciri-ciri Bank Non Devisa
- Bank non devisa dibagi menjadi dua yakni bank nasional dan bank swasta.
- Tidak mempunyai izin melaksanakan transaksi luar negeri
- Tingkat kesehatan bank, biasanya belum terkategorikan sebagai bank sehat.
- Angka capital Adequary Rationya kurang dari 8 %.
Fungsi Bank Non Devisa
Bank non devisa memiliki fungsi yang hampir sama dengan Bank umum. Hanya saja, Bank ini tidak melakukan jual beli valuta asing dan transaksi luar negeri lainnya. Adapun fungsi bank non devisa adalah sebagai berikut.
1. Menghimpun Dana Dari Masyarakat
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan utama dalam perbankan. Biasanya bank menawarkan sejumlah produk berupa buku tabungan, deposito, giro atau produk lainnya. Fungsi bank ini membuat masyarakat merasa lebih aman untuk menyimpan uangnya di bank.
2. Menyalurkan Dana
Selain menghimpun dana, bank juga berfungsi menyalurkan dana. Bentuk penyaluran dana ini berupa kredit atau pinjaman.
3. Pembelian Surat Berharga
Bank non devisa juga biasanya melayani pembelian surat-surat berharga, penyertaan, dan pemilikan harga tetap. Fasilitas ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dan pembangunan nasional.
4. Jasa Layanan Pembayaran
Layanan jasa bank lainnya adalah layanan pembayaran. Bank non devisa menyediakan layanan jasa bank seperti transfer, pengambilan uang, dan lain-lain.
Tugas dan Peran Bank Non Devisa
Bank non devisa mempunyai tugas untuk menghimpun dan menyalurkan dana dari dan ke masyarakat. Tugas ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dan membantu pembangunan nasional. Adapun peran bank non devisa adalah sebagai berikut.
1. Transaksi
Bank non devisa harus mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam layanan transaksi. Untuk menjalankan peran ini, bank non devisa mengeluarkan sejumlah produk seperti tabungan dan giro.
2. Likuiditas
Likuiditas merupakan hal penting dalam dunia perbankan. Untuk kepentingan likuiditas, biasanya para pemilik dana harus bisa menempatkan dana sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan.
3. Pengalihan Aset
Bank non devisa memiliki peranan dalam pengalihan dana. Pengalihan dana ini terjadi dari unit surplus ke unit devisit. Kaitannya dalam hal ini adalah saat bank berfungsi menyalurkan dana.
Artinya, bank memberikan dana kepada nasabah dalam jangka waktu tertentu. Kejadian inilah yang dinamakan dengan pengalihan aset karena aset yang semula di bank beralih ke nasabah.
Contoh Bank Non Devisa
Contoh bank swasta non devisa di Indonesia adalah Anglomas International Bank, BCA Syariah, Artos Indonesia, Jasa Jakarta, Ina Perdana, Fama International, Dinar Indonesia, Sahabat Sampoerna, Prima Master Bank, Bank Royal Indonesia, bank-bank non devisa dan lainnya. Berikut ini, sedikit penjelasan dari beberapa bank swasta non devisa.
1. Anglomas International Bank
Anglomas International Bank merupakan yang lebih dikenal dengan sebutan Amin Bank. Bank ini didirkan oleh keluarga Almarhum Noto Suhardho Wibisono dan Hartini Wibisono.
Pada tahun 2014, bank ini mengalami akuisisi oleh Tolaram Group sehingga bank ini berganti nama menjadi Bank Amar. Pada tahun 2020, bank ini mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
2. Bank BCA Syariah
Bank BCA Syariah merupakan bank yang belum termasuk ke dalam bank devisa atau disebut dengan bank non devisa. Bank ini merupakan akuisisi dari PT Bank Central Asia Tbk terhadap PT Bank Utama International.
Awalnya, bank UIB merupakan bank umum yang berlandaskan konvensional, namun kemudian bank ini berputar arah menjadi bank syariah. Pada tahun 2010, bank BCA Syariah mulai beroperasi dengan memegang prinsip syariah dalam praktiknya.
3. Bank Artos Indonesia
Bank Artos Indonesia berdiri pada tahun 1992. Bank ini baru memperoleh izin menjadi bank umum pada tanggal 10 Juli. Bank ini kemudian termasuk ke dalam bank non devisa karena tidak bisa melaksanakan kegiatan transaksi luar negeri.
Sekarang bank ini berganti nama menjadi bank Jago setelah mengalami merger. Merger ini dilakukan sebagai bentuk transformasi dari bank biasa menjadi bank digital.
Kelebihan dan Kekurangan Bank Non Devisa
Setiap jenis bank tentunya mempunyai plus dan minusnya masing-masing. Begitupun dengan bank non devisa.
Kelebihan Bank Non Devisa
- Memiliki tingkat risiko transaksi lebih rendah. Bank Non devisa memiliki tingkat transaksi yang lebih rendah dikarenakan cakupan Bank ini terbatas hanya dalam negeri saja.
- Biasanya merupakan bank yang masih jarang didengar. Bank Non devisa biasanya merupakan bank yang jarang dikenal. Meskipun begitu, bank ini masih tetap mempunyai eksistensinya hingga saat ini.
- Memiliki rasio kecukupan modal yang lebih tinggi.
Kekurangan Bank Non Devisa
Bank Non devisa memiliki sejumlah kekurangan sebagai berikut.
- Wilayah operasional yang terbatas. Cakupan bank non devisa terbatas hanya dalam negeri saja. Hal ini dikarenakan bank ini tidak memiliki izin melaksanakan transaksi luar negeri.
- Memiliki Capital Adequary ratio yang lebih rendah yakni sekitar 8%
- Dalam segi permodalan, bank non devisa memiliki jumlah modal yang terbatas karena keterbatasan wilayah dan nasabah.
Perbedaan Bank Devisa dan Bank Non Devisa
Perbedaan pada bank devisa dan bank non devisa dapat terlihat jelas dari segi transaksi. Jika bank tersebut tidak menyediakan transaksi luar negeri seperti jual beli valuta asing, transfer luar negeri maka bank tersebut dinamakan bank non devisa.
Begitupun sebaliknya. Perbedaan selanjutnya adalah dari segi bunga. Bank non devisa memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan bank devisa.
Kesimpulan
Pada intinya, bank devisa dan bank non devisa merupakan bank umum. Hanya saja yang membedakan keduanya adalah dari segi transaksi yakni transaksi luar negeri. Tentunya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menjadi bank devisa memang memiliki beberapa keuntungan yang lebih unggul dibandingkan menajdi bank non devisa. Sayap bisnis perbankan bisa melebar jika menjadi bank devisa. Bank non devisa dapat menjadi bank devisa jika sudah memenuhi standar yang ditetapkan BI.
Namun, ketika mengajukan menjadi bank devisa, perlu mempersiapkan segala hal. Seperti tenaga kerja, sistem, dan lain-lain yang mendukung bank tersebut menjadi bank devisa. Itulah penjelasan mengenai bank non devisa. Setelah membacanya, masih keliru membedakannya?