Mengatur keuangan dalam suatu usaha penting dilakukan karena dapat mengendalikan dana yang sudah di anggarkan untuk operasional usaha dapat terealisasi, termasuk pada toko baju. Berikut adalah cara mengatur keuangan toko baju.
1. Menyimpan Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan dokumen pendukung terkait pencatatan transaksi yang dilakukan. Bukti transaksi yang disimpan tentunya yang berkaitan dengan operasional toko baju. Bukti transaksi bisa berupa nota, faktur, dan sejenisnya. Dari bukti transaksi dapat diketahui detail transaksi, seperti barang apa yang dibeli, berapa kuantitasnya, berapa harganya, dan lain sebagainya. Bukti transaksi bisa disimpan selama 5-10 tahun.
2. Melakukan Pencatatan Transaksi
Pencatatan atas transaksi yang terjadi pada suatu unit usaha sangat penting dan diperlukan. Karena dari pencatatan tersebut dapat diketahui detail angka-angka yang berhubungan pada transaksi toko. Pencatatan transaksi baiknya dilakukan setiap hari.
Transaksi-transaksi yang harus dicatat pada toko baju adalah diantaranya sebagai berikut:
- Berapa jumlah modal yang digunakan pada saat awal memulai usaha.
- Berapa modal tambahan yang digunakan pada saat usaha sudah berjalan.
- Berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli perlengkapan toko.
- Berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli jenis-jenis aset tetap seperti peralatan, kendaraan, mesin, tanah (pembelian aset tetap yang ditujukan untuk menunjang toko baju).
- Berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli barang yang akan dijual.
- Berapa uang yang dikeluarkan misal untuk menyewa ruko, kios, atau sebagainya.
- Berapa biaya-biaya yang keluarkan untuk operasional lain seperti listrik, telepon, gaji karyawan, transportasi, pajak, dan lain sebagainya.
- Berapa pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang dagang.
- Berapa uang yang dikeluarkan dari hasil toko baju untuk keperluan pribadi.
- Jika ada, berapa utang yang timbul dari transaksi toko baju.
- Jika ada, berapa piutang yang timbul dari transaksi toko baju.
3. Membuat Laporan Keuangan
Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain, tujuan laporan keuangan ini adalah sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.
Terdapat perbedaan laporan keuangan jasa dan dagang. Letak perbedaannya ada pada akun persediaan barang dagang. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari lima macam, yaitu:
- Laporan laba rugi (income statments), berisi jumlah laba atau rugi bersih toko baju. Laba atau rugi didapatkan dari pendapatan dikurangi segala biaya dan beban yang dikeluarkan dalam satu periode waktu tertentu, misalnya dalam satu bulan.
- Laporan perubahan ekuitas (statment of owner’s equity), berisi perubahan modal yang terjadi di toko baju dalam satu periode waktu tertentu.
- Laporan posisi keuangan (balance sheet), berisi mengenai total aset (harta), liabilitas (utang), dan ekuitas (modal) pada toko baju dalam satu periode waktu tertentu.
- Laporan arus kas (statement of cash flows), berisi rincian arus kas masuk dan keluar yang digunakan untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan pada toko baju.
- Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statments), berisi catatan-catatan atau info-info pendukung terkait keempat jenis laporan keuangan yang telah disebutkan.
4. Pemisahan Uang Pribadi dan Uang Usaha
Pemisahan atas uang pribadi pemilik usaha (owner) dengan hasil dari pendapatan usaha cukup penting dilakukan. Hal ini bertujuan agar uang tidak tercampur baur. Dengan adanya pemisahan uang ini, owner juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi hasil dari usaha tersebut.
Kalaupun owner ingin memakai uang dari toko baju, hendaknya owner melakukan pencatatan berapa uang yang diambil dari toko baju untuk keperluan pribadi, sehingga nantinya pada laporan keuangan benar-benar terlihat perubahan modal yang terjadi. Begitupun sebaliknya, jika toko baju menggunakan uang pribadi dari owner, maka dilakukan pencatatan juga yang mengidentifikasikan adanya pertambahan modal.
5. Mengelola Pendapatan Usaha
Jumlah pendapatan usaha yang diperoleh dapat dilihat di catatan transaksi dan laporan laba rugi. Pendapatan yang diperoleh harus benar-benar dikelola dengan baik. Selain berguna untuk pendapatan pribadi, pendapatan toko baju juga digunakan untuk membiayai segala operasional toko baju. Misalnya, dalam hal pembelian barang dagang. Kualitas dari baju yang dibeli haruslah baik dan dapat menarik minat konsumen untuk membelinya. Tentunya juga memperhatikan harga beli dan harga jualnya.
Ketika baju yang dijual lebih cepat habis, maka perputaran uang dalam usaha tersebut akan lebih cepat. Dan tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah keuntungan dalam periode tersebut.