Dalam mengoperasikan suatu perusahaan, setiap pengusaha memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui perputaran uang dalam bisnisnya. Namun apakah yang sebenarnya dimaksud dengan laporan keuangan? Mari kita simak pembahasannya.
Laporan keuangan adalah sebuah dokumen berisikan catatan informasi keuangan suatu perusahaan maupun lembaga tertentu yang bisa digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan/lembaga tersebut. Secara singkat, laproan keuangan merupakan dokumen krusial tentang catatan keuangan perusahaan baik berupa transaksi maupun kas.
Lantas apakah semua perusahaan harus mempunyai laporan keuangan?
Ya, semua perusahaan ataupun lembaga tanpa terkecuali sudah seharusnya mempunyai laporan keuangannya masing-masing. Termasuk yang akan kita bahas di artikel ini yakni perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang memproses bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilai jual. Di Indonesia, jenis perusahaan ini banyak menyerap tenaga kerja serta mempunyai perputaran uang yang tentunya cukup besar.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur juga mempunyai fungsi penting. Antara lain:
- Untuk mengetahui bagaimana relasi pendapatan dengan biaya
- Sebagai indikator kinerja perusahaan
- Sebagai landasan untuk menentukan strategi jangka pendek serta jangka panjang
- Untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan
Setelah memahami pengertian laporan keuangan dan fungsinya, alangkah baiknya jika kita juga mengetahui apa saja jenis-jenis laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur.
Sebab sebuah perusahaan yang besar, tentu mempunya perputaran uang yang besar pula. Nah, apa sajakah jenis laporan itu? Berikut pembahasan lengkapnya.
Jenis Laporan Keuangan Manufaktur
Laporan keuangan manufaktur memiliki beberapa perbedaan dengan perusahaan jasa, dagang, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan jenis perusahaan yang juga berpengaruh pada perbedaan jenis laporan keuangan sesuai kebutuhan.
Berikut ini jenis laporan keuangan yang ada di perusahaan manufaktur.
- Laporan Harga Pokok Produksi
Di awal telah kita pahami bahwa perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sehingga dalam hal ini perusahaan manufaktur memproduksi sebuah produk secara mandiri dan kemudian menjualnya ke supplier ataupun agen. Lewat adanya laporan ini berguna untuk melihat berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan suatu produk sehingga perusahaan bisa menentukan harga jual produk.
Karena aktivitas produksi inilah, maka dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur ada istilah harga pokok produksi. Di dalamnya akan diisi dengan beberapa komponen.
Antara lain biaya bahan baku produksi, biaya jenis tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya overhead maksudnya adalah semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi bahan baku menjadi produk siap jual.
- Laporan Laba Rugi
Jenis laporan perusahaan manufaktur kedua adalah laporan laba rugi perusahaan. Laporan ini berisikan catatan hasil yang didapatkan atau diperoleh oleh perusahaan tersebut selama satu periode.
Lewat laporan ini akan diketahui apakah biaya yang dikeluarkan setara dengan keuntungan yang didapatkan. Jika hasil yang diperoleh lebih besar artinya perusahaan mendapatkan laba. Namun jika sebaliknya, artinya perusahaan merugi.
Di dalam laporan ini ada beberapa elemen penting yang harus dicantumkan. Yakni revenues (pendapatan dari penjualan), expenses (biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan), profit (keuntungan), loss (kerugian), pendapatan komprehansif lain, serta harga pokok penjualan (HPP).
Umumnya laporan keuangan laba rugi untuk perusahaan manufaktur bisa disusun dalam bentuk single step (langsung) maupun multiple step (bertahap). Simak cara meningkatkan keuntungan usaha.
- Laporan Neraca
Bagi sebuah perusahaan manufaktur laporan neraca keuangan merupakan sesuatu yang wajb ada untuk membantu perencanaan aktivitas perusahaan selama beberapa waktu ke depan.
Neraca merupakan laporan keuangan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Pada laporan keuangan neraca ada dua elemen penting yakni aktiva dan pasiva.
Aktiva adalah kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan seperti kas, bank, piutang, persediaan dan lain-lain. Sedangkan pasiva adalah sumber kekayaan yang dimiliki perusahaan seperti hutang dan modal perusahaan. Pada umumnya laporan keuangan neraca selalu dimiliki oleh setiap perusahaan baik jasa maupun manufaktur.
Laporan neraca berguna untuk merangkum aset perusahaan, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham.
- Laporan Perubahan Modal
Jenis laporan perusahaan manufaktur selanjutnya adalah laporan perubahan modal.
Ekuitas atau laporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan untuk menggambarkan peningkatan maupun penurunan aktiva bersih dan kekayaan perusahaan selama periode tertentu.
Di dalam laporan ini ada beberapa unsur penting antara lain: laba tidak dibagi, dividen, laba netto, dan laba tidak dibagi per akhir periode.
Laporan ini termasuk penting bagi sebuah perusahaan manufaktur. Sebab dengan demikian, perusahaan bisa memantau modal yang masuk dari beberapa jenis pinjaman yang dibuat atau peminjaman aset yang dilakukan.
- Laporan Arus Kas
Mengatur arus kas perusahaan bukanlah sesuatu yang mudah. Maka dari itu perusahaan perlu mempunya laporan arus kas yang baik.
Laporan cash flow dikenal juga dengan nama laporan arus kas. Laporan ini adalah jenis laporan keuangan yang memuat informasi seputar penerimaan dan pengeluaran kas di sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu.
Secara sederhana laporan ini dipergunakan untuk mencatat arus pemasukan dan pengeluaran dari semua kegiatan di suatu perusahaan.
Di dalam laporan arus kas, terdapat tiga unsur penting yakni: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Demikian penjelasan dan pembahasan tentang jenis laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.