Laporan keuangan atau pencatatan uang tak mungkin lepas dari kegiatan yang menyangkut transaksi keuangan seperti penjualan, pembelian dan transaksi lain yang memiliki nilai moneter dan ekonomi.
Laporan keuangan biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu, tak hanya perusahaan besar, bisnis rumahan modal kecil pun membutuhkan laporan keuangan untuk mendampingi jalannya bisnis tersebut. manfaat laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan.
Dengan mengetahui kondisi finansial perusahaan atau sebuah bisnis, maka pelaku bisnis dapat mengevaluasi, membuat perencanaan untuk masa depan, mencari formula untuk sebuah masalah keuangan dan juga sebagai informasi yang diperlukan bagi investor.
Beberapa ahli menuturkan tentang pengertian laporan keuangan, menurut Raharjaputra, laporan keuangan adalah sebuah alat penting untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan serta hasil yang sudah dicapai sebuah perusahaan.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan adalah laporan yang berisi proses catatan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, dan laporan lain dan saling terintegrasi.
Secara singkat, laporan keuangan adalah gambaran dari kondisi keuangan serta hasil usaha sebuah perusahaan atau bisnis dalam periode atau jangka waktu tertentu. Semua perusahaan baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa wajib memiliki laporan keuangan, termasuk juga Perusahaan Dagang.
Fungsi laporan keuangan bagi perusahaan dagang sangat penting, fungsi tersebut antara lain, pertama sebagai gambaran umum mengenai keadaan dan kondisi keuangan perusahaan, artinya laporan keuangan juga menjadi sarana informasi antar pihak yang berkepentingan, baik di dalam perusahaan maupun untuk kepentingan kegiatan bisnis.
Informasi tersebut bisa saja dibutuhkan oleh manajerial di dalam perusahaan sebagai evaluasi kinerja atau bisa juga menjadi sebuah data untuk pertimbangan langkah dan keputusan perusahaan yang berkaitan dengan bisnis.
Fungsi ke dua yaitu laporan keuangan sebagai pertanggung jawaban dan bahan pertimbangan perusahaan dagang baik bagi pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal. Selain ke dua fungsi tersebut, ada sepuluh fungsi dasar laporan keuangan bagi perusahaan dagang, yaitu:
- Berfungsi sebagai pengawas keuangan
- Sebagai dasar prinsip pendapatan
- Sebagai prinsip penentuan dividen
- Sebagai dasar pembayaran dividen
- Sebagai dasar pemberian pinjaman
- Sebagai informasi bagi calon investor
- Menentukan nilai investasi
- Untuk mengkontrol pengawasan pemerintah
- Sebagai dasar pengawasan biaya
- Sebagai dasar prinsip perpajakan
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang berkecimpung di bidang perdagangan produk-produk dengan membeli kemudian menjualnya kembali. Laporan keuangan yang diterapkan pada perusahaan dagang tak jauh berbeda dengan perusahaan lain, namun ada perbedaan pada unsur tertentu atau jenis akun yang ada di dalam laporan keuangan.
Perusahaan dagang memiliki kegiatan yang lebih sederhana karena tidak ada kegiatan produksi yang juga membutuhkan pengadaan bahan baku dan sebagainya, namun bukan berarti sebuah perusahaan dagang tidak memiliki atau tidak wajib memiliki laporan keuangan.
Karena laporan keuangan tetap dibutuhkan sesuai dengan fungsi-fungsinya seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dengan tujuan agar perdagangan barang dapat berjalan lancar dan juga perusahaan semakin berkembang. Berikut adalah jenis-jenis laporan keuangan pada perusahaan dagang.
1. Neraca
Laporan keuangan diawali dengan menyusun laporan pada buku besar, setelah itu akun-akun pada buku besar dipindahkan ke dalam neraca perusahaan dagang. Neraca adalah jenis laporan keuangan yang wajib ada di dalam perusahaan dagang.
Akun-akun di dalam neraca dibagi dua bagian dalam dua kolom yang berbeda yaitu kredit dan debit, jumlah total ke dua kolom tersebut harus seimbang. Jika ditemukan ketidak seimbangan atau tidak balance bisa jadi ada kesalahan pencatatan nominal atau letak akun dari buku besar.
Neraca akan menunjukkan kondisi aset, hutang, piutang dan modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dagang.
2. Laporan Laba Rugi
Mencari laba adalah poin utama dari perusahaan dagang, laporan laba rugi akan menunjukkan kinerja atau performa selama periode tertentu. Perusahaan dagang dapat melihat rincian hitungan laba dan rugi yang diperoleh pada periode yang sudah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan.
Dengan mengetahui laba rugi secara detail, perusahaan dagang dapat menganalisa dan menentukan langkah selanjutnya, termasuk juga mengetahui beban kerugian dan total pendapatan perusahaan.
3. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan yang ketiga yang wajib dimiliki oleh perusahaan dagang yaitu laporan arus kas. Laporan arus kas berguna untuk memonitor kondisi perusahaan dagang dengan melihat jumlah kas yang masuk dan keluar.
Laporan arus kas ini berkaitan dengan investasi dan penambahan modal, laporan arus kas tersebut dibutuhkan jika perusahaan akan melakukan peminjaman modal. Investor juga akan menilik laporan arus kas perusahaan jika akan berinvestasi, itulah mengapa laporan arus kas menjadi senjata untuk meyakinkan investor.
Fungsi laporan arus kas juga berguna bagi internal perusahaan dagang untuk mengetahui berapa jumlah penerimaan serta pengeluaran kas secara mendetail dan keseluruhan.
4. Laporan Perubahan Modal
Bisnis apapun pasti akan membutuhkan modal, terutama bagi perusahaan dagang. Modal yang dimiliki perusahaan dagang tetap harus dipantau perhitungannya selama kegiatan berdagang berjalan. Dengan membuat laporan perubahan modal, perusahaan dagang dapat mengetahui besar modal perusahaan dalam periode tertentu.
Di dalam laporan perubahan modal akan tercatat jumlah modal awal, nominal laba dan rugi dan juga modal tambahan. Laporan perubahan modal didapatkan dengan menghitung modal awal dan laba lalu dikurangi jumlah rugi ditambah dengan modal tambahan.
5. Laporan Persediaan
Selain 4 jenis laporan keuangan di atas, ada juga jenis laporan keuangan yang penting dimiliki oleh perusahaan dagang yaitu laporan persediaan barang. Laporan persediaan atau inventory yang dimiliki oleh perusahaan dagang ada dua jenis, yaitu laporan moving inventory dan laporan slow moving inventory.