Dalam menekuni dunia bisnis, istilah audit laporan keuangan sudah tak asing lagi. Audit laporan keuangan merupakan salah satu jenis laporan keuangan di mana proses penting yang harus dilalui oleh sebuah perusahaan. Audit laporan keuangan ini biasanya dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa layak, akurat dan terpercaya penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
Selain itu, tujuan dilakukannya audit adalah untuk memastikan kembali bahwa perusahaan, organisasi, atau lembaga telah menyusun laporan keuangannya berdasarkan akuntansi yang berlaku dengan jumlah keuangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada tanggal pelaporan yang telah dicantumkan dalam periode tersebut.
Tujuan lainnya ialah untuk membantu meningkatkan kontrol dan sistem internal perusahaan termasuk manajemen risiko dan manajemen krisis dan tata kelola agar perusahaan tersebut bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
Dalam proses pelaksanaannya, audit laporan keuangan dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Sebelum beranjak dalam tahapan proses audit laporan keuangan, ada baiknya Anda memahami betul pengertian dari istilah audit laporan keuangan.
Apa itu Audit Laporan Keuangan?
Audit adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti suatu entitas (perusahaan, organisasi dan lembaga) untuk memberikan pendapat independen atau pihak ketiga atas laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Sederhananya, audit laporan keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Jika audit laporan keuangan tidak dilakukan, kemungkinan laporan keuangan tersebut terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sehingga, menjadi kurang kredibel dan kurang terpercaya.
Audit laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholders. Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya dan diterima oleh para stakeholders.
Tahapan Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan merupakan sebuah kegiatan yang sistematis. Ketika melakukan audit laporan keuangan, ada beberapa proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuannya.
Di bawah ini adalah beberapa proses dan tahapan yang harus dilakukan oleh auditor saat melakukan proses audit dalam menyusun audit laporan keuangan sebuah perusahaan:
- Perikatan Audit
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah perikatan audit. Perikatan audit dilakukan sebelum melaksanakan proses audit, di mana perikatan ini ialah sebuah kesepakatan yang dibuat bersama oleh pihak auditor dengan pihak klien/perusahaan.
Pada tahap awal ini, auditor akan memberikan pemahaman awal mengenai risiko, tanggung jawab, serta proses audit laporan keuangan dilakukan. Selain itu, auditor juga akan meminta berbagai dokumen terkait kebutuhan audit laporan penting untuk kebutuhan audit seperti rekening, buku besar, nota keuangan, dan lain sebagainya. Kesepakatan antara auditor dan klien ini tertulis sebagai surat perikatan audit.
- Perencanaan
Setelah berhasil menyelesaikan tahapan pertama, selanjutnya adalah mulai tahap perencanaan. Tahapan perencanaan dimulai dengan auditor yang harus melakukan riset untuk memahami bisnis dan industri klien untuk melakukan prosedur analitik dan menentukan jenis audit apa yang akan dilakukan.
Dengan melakukan perencanaan dan riset, auditor dapat mempertimbangkan risiko yang kemungkinan terjadi dalam tahapan audit. Dalam tahapan ini, auditor biasanya akan mengajukan rapat terbuka untuk mendapatkan data dengan mengajak kepala departemen berdiskusi serta meminta kerja sama dengan klien apabila auditor membutuhkan akses aplikasi atau akses lokasi data tersebut.
Setelah perencanaan selesai dibentuk, auditor perlu meminta persetujuan dari pihak klien/perusahaan dan kemudian barulah memulai proses audit laporan keuangan.
- Pelaksanaan Audit atau Kerja Lapangan
Tahapan selanjutnya dalam audit laporan keuangan adalah proses pelaksanaan audit atau kerja lapangan. Dalam tahapan ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.
Pengujian analitik ini dilakukan dengan mempelajar data dan informasi bisnis perusahaan dan membandingkan dengan data dan informasi lain. Untuk pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien.
Sedangkan untuk proses pengujian substantif ialah prosedur audit untuk menemukan kesalahan secara langsung dan memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Pada tahap ini, karyawan perusahaan mungkin diperlukan untuk memberikan data tambahan kepada auditor dengan menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Analisa dan Observasi
Ketika pengujian audit berlangsung, biasanya akan ada pihak perusahaan yang bertugas mengawasi kinerja seorang auditor. Hal ini ditujukan untuk menghindari kecurangan dan bertujuan agar hasil pengujian data dan informasi bersifat objektif dan tepat sasaran.
Dalam tahap ini, auditor akan melakukan analisa dan observasi untuk memetakan masalah yang mungkin muncul beserta informasi yang diperoleh dari pihak-pihak luar yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan yang akan di audit.
- Memperoleh Hasil
Tahapan setelah melakukan analisa dan observasi, selanjutnya auditor akan memeriksa risiko yang mungkin muncul dalam perusahaan. Auditor akan menganalisa hasil yang didapatnya sehingga auditor dapat mengetahui jika terdapat kesalahan dalam laporan keuangan yang dibuat perusahaan serta kerugian yang dialaminya.
Jika ditemukan kesalahan dalam laporan sebelumnya, maka auditor akan mengklarifikasi ulang dari hasil yang baru di perolehnya dengan mencocokkan hasil audit dengan auditor lain sehingga kesalahan dalam merencanakan keuangan bisnis dapat dipastikan kredibel dan akurat.
Untuk itu, tim auditor akan melakukan proses pemeriksaan lanjutan lebih dalam untuk memperoleh hasil yang benar0benar akurat.
- Penyusunan Laporan
Setelah uji audit berhasil dilakukan, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah melaporkan hasil audit. Di dalam tahapan ini, auditor akan menuliskan beberapa laporan hasil kerja lapangan atau pengujian meliputi lingkup audit, objek audit, tujuan audit, hingga hasil audit yang akurat.
Penyusunan laporan audit ini merupakan bentuk kerja sama auditor dengan pihak lainnya, sehingga harus dibuat dengan sebenar-benarnya, detail, teliti dan penuh tanggung jawab.
- Tindakan Perbaikan
Tahapan terakhir dalam prosedur audit laporan keuangan adalah melakukan tindakan perbaikan. Tindakan ini dilakukan pada saat rapat penutupan. Di mana, auditor akan memastikan bahwa setiap masalah yang telah ditemukan saat observasi sebelumnya dapat diselesaikan.
Jika terdapat masalah lain yang muncul, maka auditor akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan membantu menemukan solusi bersama dengan pihak-pihak yang terkait. Ini termasuk dalam salah stau manfaat audit internal.
Inilah tahapan-tahapan audit laporan keuangan untuk perusahaan, organisasi maupun lembaga bisnis. Semoga bermanfaat.