Menemukan ide atau peluang untuk berbisnis memang cukup mudah dilakukan. Tetapi, salah satu masalah kerap ditemukan oleh para pebisnis pemula atau yang baru mencetuskan ide usaha adalah perencanaan finansialnya.
Untuk memperoleh modal bisnis bisa dilakukan baik dengan tabungan sendiri atau melalui pinjaman usaha. Tidak jarang para pelaku usaha lebih memilih untuk meminjam modal awal, sehingga cukup untuk menutup biaya operasional awal.
Tetapi tahukah kamu, jika tidak adanya perencanaan finansial baik, maka itu akan berdampak buruk terhadap usahamu. Pastinya, kamu sudah mendengar banyak perusahaan atau UMKM yang gulung tikar karena gagal dalam merencanakan keuangannya dan harus mengetahui cara menyelamatkan bisnis dari kebangkrutan.
Manfaat Perencanaan Keuangan Bisnis
Perencanaan keuangan bisnis adalah strategi dalam mencapai target keuangan (financial goal) dalam usaha yang dikelola. Perencanaan keuangan menggambarkan keuangan bisnis saat ini, tujuan finansial serta bagaimana memperolehnya.
Manfaat rancangan finansial supaya memprediksi kestabilan atau kesehatan keuangan sepanjang siklus hidup bisnis. Perencanaan keuangan usaha membantu pengusaha dalam menganalisis pendapatan atau pengeluaran kas usahanya.
Perencanaan anggaran dagang yang menyatu sangat membantu jalannya suatu usaha, misalnya dalam menghemat biaya operasional perusahaan. Selain itu, hal ini juga membantu agar meyakinkan calon investor untuk berinvestasi di perusahaanmu, karena dianggap mampu mengatur pengeluaran atau pendapatan stabil.
Cara Merencanakan Keuangan Bisnis
- Siapkan Dana untuk Modal Awal Usaha
Langkah awal pada rancangan anggaran usaha adalah menentukan sumber dana agar dapat dijadikan modal awal operasional bisnis. Sumber pendanaan cukup beragam, mulai dari tabungan pribadi hingga pinjaman usaha.
Pendanaan pribadi, atau biasa dikenal sebagai bootstrapping adalah pembiayaan modal usaha dengan menggunakan aset atau tabungan pengusaha sendiri. Pendanaan ini biasanya diperoleh baik dari pendiri maupun keluarga/kerabatnya, seperti penjualan aset investasi pribadi atau bantuan penanaman modal anggota keluarga lainnya.
Jika aset pribadi tidak mencukupi, maka opsi lainnya yang pengusaha dapat pilih adalah mengajukan pinjaman dari bank. Keuntungannya, kamu bisa memperoleh dana kredit cukup besar sehingga tidak mengganggu dan menjamin awal berdiri dan berjalannya usahamu.
Apabila ingin menggunakan pinjaman dari bank, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti banyaknya bunga atau jaminan pinjaman. Tetapi, kini sudah ditemui beberapa penyedia kredit yang meringankan debitur pengusaha, misalnya dengan adanya produk Kredit Tanpa Agunan.
- Tentukan Pembiayaan Startup Cost
Langkah selanjutnya dalam menentukan rancangan anggaran bisnis adalah menentukan banyaknya pengeluaran untuk modal awal (startup cost). Pada tahap ini, pastikan banyaknya penanaman dana cukup digunakan untuk membiayai startup cost.
Biaya legal merupakan anggaran awal krusial. Hal ini dapat mencegah kemungkinan konflik antara pebisnis dan hukum setempat. Contoh biaya legal anggaran adalah akta pendirian Perseroan Terbatas (PT) dan Surat Izin Usaha Perdagangan.
Selanjutnya adalah mempersiapkan setup cost agar menentukan peralatan yang mendukung produksi produk perusahaan, misalnya kompor gas atau alat masak bagi para pengusaha di bidang food and beverage. Beberapa alternatif dapat dilakukan agar mempermudah setup cost, seperti menyewa peralatan dagang (leasing) seperti yang ada di jenis perusahaan leasing.
Selain itu, masih banyak komponen yang perlu diperhatikan agar dapat dibiayai seperti biaya administrasi, penggajian tenaga kerja, overhead cost, HPP, lokasi usaha dan pendaftaran Hak Merek.
- Memperkirakan Hasil Penjualan Usaha
Memprediksi penjualan (forecasting) sebelum memulai suatu bisnis cukup penting dilakukan agar dapat mengetahui kemungkinan penjualan atau kerugian terjadi di masa akan datang. Forecasting penjualan diprediksikan setidaknya setahun setelah perusahaan berdiri. Ketahui hal yang harus dilakukan saat memulai usaha.
Forecasting ini juga membantu agar pengelola usaha dapat memperkirakan sejauh mana penjualan mencapai targetnya di masa depan. Selain itu, peramalan penjualan dapat memperkirakan banyaknya pengeluaran akan datang, sehingga mencegah ketidakefisienan pengeluaran perusahaan.
Biasanya, tahap dalam melakukan forecasting penjualan adalah melakukan perbandingan antara banyaknya penjualan atau keuntungan dan pengeluaran operasional (biaya bahan baku dan overhead).
- Memahami Komponen Perencanaan Keuangan Usaha
Para pelaku bisnis perlu paham apa saja komponen keuangan bisnis yang perludipersiapkan sebelum usahanya dieksekusi. Beberapa persiapan komponen biasanya berupa laporan jurnal akuntansi.
Neraca digunakan dalam menentukan penggunaan aset, kewajiban (contoh: pinjaman usaha) dan ekuitas (contoh: investasi modal pribadi). Neraca bermanfaat dalam menggambarkan banyaknya dana, pinjaman, dan keuntungan selama jalannya bisnis.
Rasio bisnis digunakan dalam memprediksi balik modal, durasi pengembalian pinjaman, perolehan profit dan sebagainya (contoh: perhitungan accounts payable ratio, keuntungan bersih dan return on investment).
Komponen lainnya dalam melakukan rancangan anggaran dagang adalah prediksi arus kas, pendapatan, penggunaan aset atau pinjaman, prediksi laba rugi dan analisis titik impas (break event point).
- Memprediksi Arus Kas
Arus kas (cash flow) adalah salah satu laporan keuangan yang menjelaskan adanya aktivitas pergantian kas selama periode akuntansi. Arus kas menjelaskan masuk keluarnya pendanaan pada aktivitas manajemen operasional perusahaan.
Arus kas perlu diprediksi sejak dimulainya perencanaan bisnis agar mencegah kehabisan pendanaan yang mungkin terjadi. Keberadaan dana bisnis sangat penting agar suatu operasional perusahaan tetap berjalan dalam menghasilkan keuntungan.
Beberapa aktivitas keuangan selama berjalannya usaha dicantumkan pada laporan arus kas misalnya penjualan produk, transaksi penjualan, perolehan aset investasi, pembagian dividen, dan pembayaran hutang bank.
- Melakukan Analisis Kelayakan Investasi
Dapat juga disebut sebagai proyeksi arus kas yang akan terjadi di masa mendatang. Adanya prediksi kelayakan nilai investasi bertujuan agar mengetahui kemungkinan keuntungan diperoleh dari penanaman modal awal.
Berbagai macam instrumen digunakan dalam memprediksi layaknya suatu investasi, dimana biasanya terdapat pada studi kelayakan perencanaan bisnis. Contohnya adalah analisis net present value, internal rate of return, profitability index, average rate of return dan break event point analysis.
Break event point analysis, atau analisis titik impas diketahui sebagai salah satu instrumen kelayakan investasi yang paling banyak digunakan. Analisa BEP bertujuan agar pengusaha dapat memperkirakan minimal banyaknya produk serta nilai penjualan sehingga bisnis tidak mengalami kerugian.
Perlu diketahui bahwa nilai BEP tidak menggambarkan banyaknya keuntungan penjualan. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pebisnis perlu menjual banyaknya produk atau mencapai pendapatan di atas nilai titik impas dalam memperoleh laba.
Perencanaan keuangan bisnis di atas diperlukan agar usaha yang kamu akan jalankan berjalan terus, menghasilkan laba tetap dan tidak merugi bahkan sampai gulung tikar. Selamat mencoba!