Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi dimana masyarakat berlaku sebagai komandonya. Ini berarti bahwa semua aspek perekonomian sebuah negara dikelola oleh masyarakat baik dalam bentuk individu atau kelompok. Dalam hal ini menegaskan bahwa peran pemerintah adalah hanya sebagai pengawas saja dan tidak memiliki wewenang untuk ikut campur dalam urusan perekonomian simak juga kelebihan sistem ekonomi komando . Dalam sistem ini masyarakatlah yang berperan dalam melakukan produksi, distribusi dan konsumsi.
Sistem ekonomi liberal juga dikenal sebagai sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ini setiap ini atau individu yang melakukan kegiatan perekonomian diberikan kebebasan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya dan menguntungkan diri mereka sendiri simak juga contoh perusahaan industri . Paham sistem ekonomi liberal bertujuan agar adanya tatanan sistem ekonomi baru yang mampu membuka perdagangan bebas di seluruh dunia. Serta juga terdapat upaya untuk menghilangkan sistem ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi ini pertama kali dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam buku “An Inquiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nations” Adam Smith mengemukakan masyarakat akan menjadi sejahtera jika peran pemerintah sangat sedikit, sedangkan peran masyarakat dalam menjalankan perekonomian dijalankan dengan sepenuhnya simak juga kelebihan dan kekurangan yayasan . Untuk lebih mendalami sistem ekonomi ini, berikut telah kami rangkum 10 contoh sistem ekonomi liberal dan daftar negara penganutnya . Simak selengkapnya.
1. Sumber Produksi Dikuasai Oleh Swasta
Contoh pertama dari sistem ekonomi liberal adalah kekuasan penuh dalam bidang perekonomian yang di pegang oleh pihak swasta. Kekuasaan ini meliputi bidang untuk bisa memproduksi barang dan jasa, mendistribusikannya serta menjualnya kepada konsumen simak juga ciri-ciri yayasan . Dalam hal ini swasta memegang kendali penuh dalam menentukan harga. Serta juga pihak swasta di beri wewenang untuk dapat meraup keuntungan dari usaha yang di jalankan secara maksimal.
2. Pemerintah Tidak Ikut Campur dalam Sistem Perekonomian
Pemerintah sebagai pusat pemerintahan hanya berperan dalam mengawasi pihak pihak ya g terlibat di dalam perekonomian seperti ciri-ciri firma . Mereka tidak memiliki andil untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan bidang perekonomian. Pemerintah hanya bergeran dibidang perbaikan jalan, sekolah, jembatan dan sungai. Pihak swastalah yang memegang penuh segala hal yang berkaitan dengan perekonomian di dalam negeri. Bisa dibilang bahwa pemerintah hanyalah bagian dari bangku penonton.
3. Inisiatif dan Kretifitas yang Luas Dari Masyarakat Dalam Sistem Perekonomian
Contoh selanjutnya ialah, karena di berikan kebebasan yang seluas luasnya, maka masyarakat cenderung lebih bisa mengembangkan inisiatif dan kretifitas dalan bidang ekonomi. Tidak heran jika dalam negara yang menganut sistem ini sangat mudah untuk menemukan UMKM dari skala kecil, menengah hingga perusahaan besar seperti bentuk-bentuk yayasan . Industri ekonomi yang bergerak juga berkembang cukup kreatif dan inovatif. Tentu saja hal ini tidak lain merupakan pengaruh dari adanya daya saing dari setiap unit dan individu dalam upaya memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
4. Efektivitas dan Efisiensi Produksi Tinggi
Dalam sistem ekonomi liberal daya saing antar unit dan individu sangat tinggi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan perlombaan dalam efektifitas dan efisiensi produksi seperti transaksi keuangan dalam perusahaan jasa . Tidak ada satupun unit produksi yang tidak mengerahkan kekuatannya untuk bisa memproduksi barang dan jasa dalam waktu yang singkat. Jika anda lebih lambat sedikit saja dari pihak lain, maka akan sangat berpengaruh bagi keuntungan yang anda dapatkan.
5. Diakuinya Hal Milik dari Kelompok dan Perorangan
Dalam hal ini sistem ini memberi contoh adanya pengakuan hak milik kepada kelompok atau perorangan yang terlibat dalam kegiatan perekonomian sebagai ciri-ciri administrasi usaha . Pengakuan tersebut merupakan upaya dan dukungan dari pemerintah. Dalam memberi kesempatan terhadap masyarakat untuk bisa mengembangkan usahanya. Selain itu juga dapat memperbesar dan memperluas skala usaha. Sehingga dapat menyumbanga devisa yang besar bagi ekonomi dalam negeri.
6. Terdapat 2 Golongan Yaitu Pemberi Kerja dan Pencari Kerja
Contoh dari sistem ekonomi liberal selanjutnya adalah bahwa dalam pelaksanaannya masyarakat akan terbagi kedalam dua golongan. Golongan pertama ialah golongan pemberi kerja dimana rata-rata mereka berasal dari masyarakat dengan ekonomi dan pendapatan tinggi simak juga ciri-ciri perusahaan abal-abal . Sehingga bisa membuka usaha sendiri. Sedangkan golongan kedua adalah kelompok pekerja, golongan ini berasal dari sebagian besar ekonomi menengah kebawah. Dengan keahlian yang dimiliki mereka bekerja pada para pemberi kerja dengan imbalan berupa gaji yang akan diterimanya.
7. Adanya Kesenjangan Sosial di Antara Masyarakat
Kesenjangan sosial menjadi contoh dari sistem ekonomi liberal yang digunakan dalam sebuah negara. Dalam negara penganut sistem ini perbedaan antara masyarakat kaya dan miskin akan jelas terlihat seperti juga pada ciri-ciri perusahaan yang akan bangkrut . Masyarakat yang kaya dan memiliki uang akan semakin kaya karena dapat membuka berbagai macam jenis usaha sebagai sumber pendapatannya. Sedangkan bagi masyarakat miskin dan ekonomi lemah akan semakin terdesak karena tidak memiliki cukup modal untuk membuka usaha. Mereka akan memilih menjadi para pekerja dari kelompol orang kaya tadi.
8. Persaingan untuk Lebih Maju antar Setiap Individu atau Kelompok
Dalam sebuah usaha tidak dapat di pungkiri adanya persaingan usaha. Begitu pula dalam sistem ekonomi liberal persaingan yeng terjadi sangatlah ketat seperti juga contoh bumdes yang telah berhasil . Setiap unit atau individu akan bersaing dalam memproduksi, mendistribusikan dan menjual produknya ke konsumen. Dengan harapan semakin banyak produk terjual maka keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar. Saking ketatnya persaingan, pengusaha yang tidak mampu bersaing akan kalah dan gulung tikar bersama usahanya.
9. Mampu dihasilkan Produk yang berkualitas Tinggi
Dengan tingginya daya kompetisi dan persaingan antar pengusaha, akan berimbas pada kualitas produk yang dihasilkan. Persaingan bukan hanya menyangkut kuantity tapi juga kualitas. Sehingga kita akan dengan mudah dapat menemukan produk yang berkualitas baik simak juga contoh tenaga kerja tidak langsung . Selain itu juga, peningkatan kualitas yang di upayakan merupakan sebuah usaha untuk bisa menembus pasar global. Dengan begitu maka keuntungan yang di dapat akan tak terbayangkan besarnya.
10. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Liberal
Tidak lengkap rasanya jika kita membahas tentang sistem ekonomi liberal tanpa mengetahui negara mana sajakah yang menganutnya seperti juga peran humas dalam organisasi . Berdasarkan sumber data yang di peroleh, dari 4 benua dan satu kepulauan yang ada di dunia, berikut daftar lengkapnya :
- Benua Amerika
Negara penganut sistem lineral adalah Amerika Serikat, Brazil, Bolivia, Argentina, Chili, Kuba, Kolumbia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuala. Daftar negara tambahan adalah Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rica, Puerto Rico dan Suriname.
- Benua Eropa
Daftar negara penganut sistem liberal di benua eropa adalah sebagai berikut : Albana, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, Jerman, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxebourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slowakia, Slovenia, Spanyol, swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Beberapa negara yang telah ikut menganut sistem ini juga adalah Adorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulsuan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Morino.
- Benua Asia
India, Iran, Israel, Korsel, Philipina, Thailand, Turki, Thailand, Myanmar, Kamboja, Hongkong , Malaysia dan Singapura menjadi daftar negara di benua asia tengga yang menganut sistem ini
- Benua Afrika
Sedangkan untuk benua afrika awalnya hanya dianut olah negara Mesir, Afrika Selatan dan Senegal. Saat ini beberapa negar juga ikut menggunakan sistem ini seperti Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Cote D’ivoiore, Equatorial Gueinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seycheles, Tanzania, Tunisia, Zambia, Zimbabwe dan Republik Kongo.
- Kepulauan Oceania
Kepulauan oceania juga terdapat negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal mereka adalah, Australia dan Selandia Baru.
Itulah tadi uraian, 10 contoh sistem ekonomi liberal dan daftar negara penganutnya. Tentu saja akan dapat menjadi sumber referensi bagi anda untuk menetahui secara garis besar tentang sistem ekonomi yang satu ini. Jika kita perhatikan tentunya rata-rata negara penganut sistem ini merupakan negara maju. Artinya apakah untuk mengejar ketertinggalan di sektor ekonomi, sistem ekonomi ini cocok digunakan di Indonesia?. Silahkan anda menjawabnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.