Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya kenaikan produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Pertumbuhan ekonomi tidak memandang apakah produk domestik bruto (PDB) yang meningkat lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk negara tersebut. Sehingga pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikan produk domestik bruto (PDB), seperti yang ada pada konsep pendapatan nasional tanpa melihat akibat atau perbaikan kondisi yang ada. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat berbagai teori terkait pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
- Teori pertumbuhan ekonomi klasik, dipelopori oleh Adam Smith dan David Ricardo.
- Teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter, dipelopori oleh Schumpeter.
- Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, dipelopori oleh Harrod-Domar, Abramovitz dan Solow.
- Teori pertumbuhan ekonomi Rostow, dipelopori oleh Rostow.
Faktor pertumbuhan ekonomi berbeda dengan faktor pembangunan ekonomi. Faktor penentu pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Faktor Tanah dan Kekayaan Alam
Faktor tanah dan kekayaan alam menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi adalah karena suatu negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah akan lebih mudah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara yang kurang memiliki kekayaan alam. Hal ini disebabkan karena tanah dan kekayaan alam yang dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan dan diolah untuk menghasilkan pendapatan negara. Tanah dan kekayaan alam suatu negara bisa berupa kesuburan tanah, luas tanah, kondisi iklim, dan kondisi cuaca.
2. Faktor Kuantitas dan Kualitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Peningkatan jumlah penduduk suatu negara dapat mendorong laju peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena dengan adanya peningkatan jumlah penduduk maka akan muncul salah satu contoh pertumbuhan ekonomi yaitu jumlah angkatan kerja yang meningkat. Didukung dengan adanya pendidikan yang baik, pelatihan-pelatihan, dan program-program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), maka angkatan kerja tersebut bisa menjadi pendukung dalam kegiatan produksi dan berkontribusi dalam menghasilkan pendapatan negara. Dalam hal ini pendapatan negara yang diterima dari tenaga kerja adalah bisa dari sektor pajak.
Namun pemerintah suatu negara juga harus memperhatikan lapangan kerja yang tersedia. Jangan sampai dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat malah menjadikan lapangan kerja kurang tersedia, sehingga bisa menimbulkan masalah baru yaitu pengangguran.
Faktor kuantitas penduduk juga memiliki dampak pada meningkatnya permintaan barang ataupun jasa. Hal ini menjadikan suatu negara terus gencar untuk meningkatkan roda perekonomian berupa peningkatan fungsi produksi dalam perusahaan, misalnya bisa dengan cara perluasan pasar.
3. Faktor Kepemilikan Barang Modal dan Penguasaan Teknologi
Kepemilikan barang modal dapat meningkatkan produktivitas dan akan berimbas pada pendapatan nasional. Modal di sini tidak hanya berupa uang, tapi bisa berupa peralatan atau mesin-mesin yang canggih dengan teknologi terbaru. Teknologi berupa internet pun cukup berperan aktif, karena terdapat manfaat internet untuk ekonomi. Modal berupa kualitas dari sumber daya manusia (SDM) juga cukup berperan penting dalam menjalankan dan mengelola teknologi-teknologi terbaru.
Dengan adanya faktor kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi ini, peningkatan yang dicapai bisa berupa:
- Adanya perwujudan produktivitas yang efektif dan efisien, hal ini dibuktikan dengan adanya teknologi maka dapat menekan biaya produksi namun dapat memberikan peningkatan pada produksi.
- Adanya penemuan-penemuan baru, sehingga mampu memproduksi dan meningkatkan hasil produksi dari penemuan-penemuan baru tersebut.
- Adanya peningkatan kualitas hasil produksi yang menjadi lebih baik, walaupun tidak meningkatkan biaya produksi.
4. Faktor Sistem Sosial Masyarakat
Sistem feodal pertanahan pada masyarakat yang masih kental dengan adat istiadat bisa memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sistem feodal pertanahan adalah sistem pada masyarakat yang mempercayakan bahwa sebagian besar tanah dimiliki oleh seorang tuan tanah, dan sebagian kecil tanah dimiliki oleh masyarakat atau bahkan masyarakat tidak memiliki tanah dan hanya bisa menyewa tanah dari tuan tanah. Dengan adanya sistem feodal pertanahan, maka tanah yang ada tidak bisa dilakukan pemanfaatan yang maksimal karena terbentur dengan hak milik tanah.
5. Faktor Sikap dan Perilaku Masyarakat
Setiap manusia memiliki sikap dan perilaku yang berbeda satu sama lain. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Jika masyarakat di suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang rajin dan giat bekerja, pantang menyerah, kreatif, inovatif, dan berbagai hal positif lainnya, maka akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Namun jika masyarakat di suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang malas, mudah mengeluh terhadap apa yang dikerjakan, ingin segala sesuatunya instan, tidak suka menabung, dan hal negatif lainnya, maka akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara.