Pasar tradisional adalah tempat terjadinya kegiatan jual beli yang dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran dengan waktu sementara atau tetap. Meskipun di era digitalisasi seperti sekarang, keberadaan pasar tradisional masih dibutuhkan oleh masyarakat.
Ada banyak sekali pasar tradisional di Indonesia. Di mana di antara pasar tersebut termasuk ke dalam pasar terbesar dan terpopuler di Indonesia loh. Lalu, apa saja pasar tradisional yang menjadi pasar terbesar di Indonesia? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Pasar Tanah Abang
Siapa sih yang tak tahu Pasar Tanah Abang? Pasar yang berada di Jakarta Pusat ini menjadi salah satu pasar terbesar dan terkenal di Indonesia. Bahkan ketenaran Pasar Tanah Abang tidak hanya dikenal oleh warga DKI Jakarta saja, melainkan juga oleh masyarakat dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka rela jauh-jauh datang untuk bisa berbelanja di pasar ini. Lalu, apa yang membuat mereka rela datang ke Pasar Tanah Abang?
Pasar yang sudah ada pada zaman penjajahan Belanda ini sejatinya sama dengan pasar lain. Hanya saja, barang-barang yang ditawarkan ini di pasar ini tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan pasar lain. Dari segi barang yang ditawarkan pun tergolong lengkap. Salah satu yang biasa diburu dari pasar ini adalah kain/baju dan kebutuhan haji. Itulah mengapa pasar ini sangat ramai dikunjungi pembeli terlebih lagi saat menjelang lebaran.
Fakta lain dari pasar yang ada di kawasan Jakarta pusat ini adalah pasar ini menjadi salah satu pasar tekstil grosir terbesar se-Asia Tenggara. Maka dari itu, jangan heran jika pedagang yang menjajakan jualan di sana tak hanya berlogat Betawi. Hal ini dikarenakan banyak pedagang yang berasal dari penjuru Nusantara.
2. Pasar Beringharjo
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kota yang menawarkan beragam keindahan. Bukan hanya dari tempat wisatanya, melainkan juga salah satu pasar tradisionalnya. Pasar Bringharjo merupakan pasar yang berada di Yogyakarta dan sudah ada sejak tahun 1925. Pasar ini menjajakan berbagai macam dagangan mulai dari baju batik, kerajinan tangan, kuliner khas Jogja dan tentunya masih banyak lagi. Maka dari itu, saat berkunjung ke daerah ini, tak perlu pusing memikirkan buah tangan untuk rumah. Tinggal datang saja ke Pasar Bringharjo yang menjadi surganya oleh-oleh Khas Yogyakarta.
Sama seperti Pasar Tanah Abang, pasar Bringharjo juga telah ada sejak zaman Belanda. Bahkan pasar ini menjadi pasar induk tertua yang berada di Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari arsitektur bangunan pasar yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa dan Belanda.
Sejak zaman Belanda, Pasar Bringharjo telah menjadi pusatnya penjualan batik terbesar di Indonesia. Banyak sekali batik yang dijual di sana, mulai dari kainnya, daster hingga pakaian anak dan tentunya harganya murah meriah. Puas berbelanja, jangan khawatir perut keroncongan karena banyak juga kuliner yang dijajakan di pasar ini.
3. Pasar Johar
Dari Yogyakarta, kita beralih ke kota yang terkenal dengan lumpia yakni Kota Semarang. Sama seperti Yogyakarta dan Jakarta yang memiliki pasar tradisional terbesar, Semarang pun memiliki Pasar Johar yang termasuk ke dalam pasar tradisional terbesar di Indonesia. Sama seperti keduanya, pasar Johar dibangun saat zaman penjajahan Belanda.
Bangunan pasar ini dibangun pada tahun 1937 dan didesain oleh seorang arsitektur asal Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten. Seperti bangunan Belanda pada umumnya, pasar Johar memiliki langit-langit yang tinggi. Sehingga, Anda tak perlu ketakutan akan merasa sumpek saat berkunjung. Sebab, arsitektur khas Belanda biasanya memerhatikan sirkulasi udara yang baik. Itulah kenapa bangunan Belanda dibangun tinggi-tinggi.
Pasar ini menjajakan berbagai macam barang dagangan mulai dari sembako, makanan khas Semarang, bahan makanan, hingga pakaian. Bahkan tidak hanya itu, di pasar ini kalian juga dapat membeli barang-barang antik untuk dikoleksi.
4. Pasar Seni Sukawati
Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi. Tidak hanya menawarkan tempat wisata yang indah, melainkan juga oleh-oleh khas yang unik. Salah satu tempat yang menawarkan oleh-oleh di Bali adalah Pasar Seni Sukawati. Pasar ini menawarkan beragam kerajinan khas Bali. Mulai dari tas, keranjang, alat musik, boneka, hingga pernak-pernik khas Bali.
Tidak seperti pasar pada umumnya yang sumpek dan bau, Pasar Seni Sukawati cocok untuk kalian yang menyukai foto-foto. Hal ini dikarenakan pasar ini didesain sedemikian rupa sehingga instargamable. Maka, tak heran jika pasar ini menjadi incaran bagi turis mancanegara yang berkunjung.
Sayangnya, saat Anda berbelanja di sini, Anda harus pintar menawar untuk mendapatkan harga terbaik.
5. Pasar Gedhe
Pasar tradisional terbesar selanjutnya adalah Pasar Gedhe. Pasar ini berada di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Hurip Sumohardjo, Solo, Jawa Tengah. Pasa Gedhe sudah ada sejak tahun 1927 dan menjadi pasar legendaria dan pasar tertua yang ada di solo.
Sama seperti pasar pada umumnya, pasar ini menjual aneka ragam kebutuhan hidup. Mulai dari sayuran, jamu, kerajinan tangan, perkakas rumah tangga serta ada juga penjual daging. Tidak perlu khawatir akan kehausan saat berjelajah di pasar ini karena Anda dapat menikmati makanan dan minuman khas Solo seperti dawet. Dijamin rasa haus mengelilingi pasar seketika akan hilang tergantikan rasa segar dan manisnya dawet.
6. Pasar Peunayong
Pasar tradisional terbesar selanjutnya berada di Kota Serambi Mekah atau Aceh. Pasar Peunayong merupakan sebuah pasar yang namanya berasal dari Bahasa China yang berarti memayungi. Penamaan ini dikarenakan pada saat itu masyarakat di daerah sana dihuni berbagai etnis sepeeti China, Persia dan India. Hal inilah yang kemudian menyebabkan percampuran budaya. Pasar Peunayong merupakan pasar tertua di Aceh yang sudah ada sejak abad ke-17.
Selain menjadi pasar terbesar, konon dahulu pasar ini menjadi tempat bertemunya para pedagang dari berbagai negara. Bisa dibayangkan bagaimana ramainya perdagangan di pasar ini saat itu. Hingga saat ini, Pasar Peunayong tak pernah sepi. Terlebih lagi saat mendekati perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha.
7. Pasar Aur Kuning
Pasar terakhir yang termasuk ke dalam pasar tradisional terbesar adalah Pasar Aur Kuning. Pasar yang berada di Bukit Tinggi ini tak pernah sepi pembeli. Hal ini dikarenakan pasar ini menyatu dengan terminal.
Pasar Aur Kuning menawarkan berbagai macam barang dagangan seperti kebutuhan masyarakat pada umumnya. Hal yang unik dari pasar ini adalah menawarkan pernak-pernik khas Minang. Jadi, saat Anda berkunjung ke tanah Minang, tak perlu bersusah payah mencari tempat oleh-oleh. Meskipum secara bangunan sudah bereformasi menjadi pasar modern, namun esensi kegiatannya masih tetap sama. Seperti harganya yang murah dan terdapat kegiatan tawar menawar pada umumnya.
Itulah sederet informasi mengenai pasar tradisional terbesar yang ada di Indonesia. Meskipun zaman sudah banyak berubah, keberadaan pasar tradisional tetap dibutuhkan masyarakat. Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang tidak bisa ditemukan selain di pasar tradisional. Hanya saja, dari segi bangunan perlu mengalami perombakan agar tetap nyaman saat berbelanja. Bagaimana, tertarik berbelanja di salah satu pasar tradisional terbesar di Indonesia?