Kartu prakerja adalah program bantuan biaya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja. Kartu ini bukan untuk menggaji pengangguran. Kartu prakerja pertama kali diluncurkan sebagai vokasi untuk para pencari kerja yang berusia 18 Tahun ke atas, dan tidak sedang dalam pendidikan formal, atau juga untuk para pekerja yang terkena PHK akibat dampak Covid-19 dan untuk para pekerja aktif yang membutuhkan kompetensi.
Presiden menjelaskan, fokus kartu prakerja ada dua poin. Pertama, mempersiapkan angkatan kerja dan terserap untuk bekerja atau menjadi enterpreneur. Kedua, meningkatkan keterampilan para pekerja dan korban PHK melalui rescalling dan upscalling agar semakin produktif dan berdaya saing.
Kartu prakerja sendiri adalah program dari presiden Ir. Joko Widodo pada peluncurannya 11 April 2020. Banyak sekali manfaat dari kartu prakerja ini selain untuk para pekerja yang terdampak PHK, bagi pekerja honorer kartu ini bermanfaat apalagi saat ini kondisi perekonomian Indonesia di masa pandemi Covida-19 sangat kacau. Pendapatan dari guru honorer pun turun drastis bahkan ada beberapa yang menjadi korban PHK.
Kartu prakerja memberikan program pelatihan yang dimana setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta kartu prakerja bisa berguna dalam mengembangkan kemampuan, ini mengacu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan, juga insentif guna menunjang kebutuhan sehari-hari. Insentif ini diberikan sebanyak 600 ribu selama empat bulan pasca pelatihan. Selain itu, kartu prakerja membuat guru yang di rumahnya menjadi produktif dan terampil. Di samping kegiatan mengajar kepada murid-muridnya berlanjut secara online, guru juga diberi perhatian kepada perkembangan skill-nya.