Perkembangan bisnis di Indonesia mendorong munculnya berbagai jenis usaha-usaha baru. Dari sekian banyaknya jenis perusahaan di Indonesia salah satunya adalah perusahaan leasing.
Leasing atau sewa guna usaha adalah suatu kegiatan pembiayaan yang diberikan kepada suatu perusahaan dalam upaya untuk penyediaan barang dan modal yang akan digunakan oleh perusahaan (nasabah) dalam jangka waktu yang sesudah ditentukan.
Pembiayaan ini maksudnya adalah apabila suatu perusahaan membutuhkan peralatan penunjang fungsi produksi dalam perusahaan seperti alat mesin, kendaraan ataupun kantor perusahaan atau nasabah tersebut dapat memperolehnya melalui perusahaan leasing.
Pihak leasing akan menyediakan kebutuhan tersebut dan perusahaan yang bertindak sebagai nasabah dapat melunasinya dengan cara mengajukan kartu kredit ataupun sewa sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Fungsi lembaga pembiayaan seperti leasing berbeda dengan bank, keduanya memang memiliki kesamaan karena sama-sama bergerak dalam bidang jasa keuangan.
Namun perusahaan leasing merupakan perusahaan berbadan hukum yang hanya melakukan kegiatan pengadaaan barang ataupun modal usaha dan tidak boleh melakukan penarikan dana langsung dari masyarakat.
Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan leasing yang mendominasi pasar dan sudah berkembang pesat hingga memiliki banyak cabang yang tersebar ke seluruh daerah di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut yakni:
1. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mitra pembiayaan dan juga asuransi yang berdiri sejak 1990.
Saat ini PT Adira Dinamika Multifinance Tbk telah berkembang dan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan terbesar di Indonesia.
Adira telah memiliki sekitar 600 lebih cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada awal Maret 2004, kepemilikan saham PT Adira Dinamika Finance ditawarkan kepada umum sehingga Adira bertransformasi menjadi PT Adira Dinamika Multifinance Tbk atau terbuka.
Pemegang saham tertingginya saat ini adalah Bank Danamon dengan persentase saham sebesar 75% dan Mega Alu Profits Ltd dengan persentase saham sebesar 20%.
2. PT Buana Finance Tbk
PT Buana Finance Tbk merupakan lembaga keuangan semi swasta yang pada awal berdirinya pada medio 1980 bernama PT BBL Leasing Indonesia.
Seiring berjalannya waktu perusahaan ini terus berkembang mengikuti kemajuan industri pembiayaan di Indonesia. Pada tahun 2005 perusahaan berubah nama menjadi PT Buana Finance Tbk.
Perusahaan ini berfokus pada bidang usaha di segmen leasing (sewa guna usaha) dan pembiayaan konsumen mobil bekas.
3. PT BFI Finance Indonesia
PT BFI Finance Indonesia berdiri pada tahun 1982. Pada awalnya perusahaan ini bernama PT Manufacturer Hanover Leasing Indonesia yang merupakan sebuah perusahaan gabungan antara Manufacturer Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat dengan pemegang saham dari Indonesia.
PT BFI menjadi salah satu perusahaan pembiayaan tertua yang berdiri di Indonesia serta PT BFI juga mencatatkan dirinya sebagai perusahaan pembiayaan perta yang sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Surabaya.
4. PT Mandala Multifinance Tbk
PT Mandala Multifinance Tbk merupakan perusahaan pembiayaan yang didirikan pada tanggal 13 Agustus 1983. Pada awal pendirian perusahaan ini menggunakan nama PT Vidya Cipta Leasing Corporation.
PT Mandala Multifinance Tbk bergerak di bidang sewa guna usaha, kartu kredit, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen. Saat ini PT Mandala Multifinance memiliki fokus usaha sebagai penyedia kredit untuk kendaraan bermotor roda dua.
Pemegang saham terbesar dimiliki oleh PT Jayamandiri Gemasejati dengan persentase saham sebesar 70,42% dan Alex Hendrawan selaku komisaris dengan saham sebesar 5,05%.
5. PT Danasupra Erapacific Tbk
PT Danasupra Erapacific Tbk (Persero) telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode transaksi DEFI. Danasupra merupakan perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak tahun 1994.
Perusahaan ini berbentuk perseroan memiliki kegiatan usaha yang meliputi sewa guna usaha dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa, anjak piutang yang dilakukan dengan bentuk pembelian atau pengalihan piutang jangka pendek dari transaksi keuangan baik dalam maupun luar negeri, dan pembiayaan konsumen yang dilakukan dengan penyediaan dana.
6. PT HD Finance Tbk
PT HD Finance Tbk didirikan pada 20 September 1972 dengan nama awal perusahaannya PT Indonesia Lease Corporation. Dalam perjalanannya, beberapa kali mengalami pergantian nama menjadi PT. Mitra Pradityatama Leasing (1988), PT. Niaga Leasing Corporation (1995), PT. Niaga Leasing (2000), dan PT. Niaga Indovest Finance (2001). Nama HD Finance dikukuhkan pada tahun 2005 dan telah terdaftar dalam daftar perusahaan pada kantor pendaftaraan perusahaan kota Jakarta Barat.
Perusahaan ini berpusat di Jakarta dan telah memiliki 31 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan juga kartu kredit.
7. PT Trust Finance Indonesia Tbk
PT Trust Finance Indonesia Tbk pada mulanya bernama PT KIA Asia Finance. Perusahaan ini berdiri pada Februari 1990. Berpisahnya PT KIA Mobil Indonesia sebagai salah satu pemegang saham utama pada tahun 2002 secara sah maka nama perusahaan berganti menjadi PT Trust Finance Indonesia Tbk. Trust Finance menjalankan usahanya dalam lingkup pembiayaan konsumen dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang meliputi sewa pembiayaan, anjak piutang, pembiayaan kartu kredit, dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
8. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk berdiri pada tahun 1982 dengan nama awalnya PT Jakarta Tokyo Leasing. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembiayaan sepeda motor, khususnya sepeda motor merk Honda.
Perusahaan kemudian mengubah namanya menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada tahun 2000. Perseroan menjadi bagian dari kelompok usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk (PT Bank Internasional Indonesia Tbk) sebagai pemegang saham dominan sebesar 43% dan terus meningkat hingga pada tahun 2015 kepemilikan sahamnya menjadi 68,55%.