Jika di zaman modern ini, hadirnya teknologi berperan banyak dalam memberikan berbagai kemudahan di segala aktivitas manusia baik itu kehidupan sehari-hari maupun kegiatan bisnis dan ekonomi. Akibatnya secara sadar maupun tidak sadar, adanya teknologi membawa efek kecanduan dalam diri manusia, hal ini bisa dilihat bagaimana ketergantungan diri kita pada teknologi dan tuntutan manusia untuk hadirnya teknologi yang selalu up to date dari masa ke masa. Bayangkan bagaimana teknologi yang kita nikmati sampai saat ini tiba-tiba menghilang seakan tidak pernah hadir dalam kehidupan manusia. Apa yang kira-kira akan terjadi? Tentu akan membawa perubahan drastis dalam berbagai kehidupan manusia dan akan mengembalikan diri kita ke zaman tradisional, dimana saat itu manusia hanya tergantung pada kekayaan alam yang dimiliki oleh masyarakat. (Baca Juga: Manfaat Internet Untuk Ekonomi , Manfaat Ekonomi Perikanan)
Kembali ke zaman tradisional maka kita harus menarik kembali jauh ke belakang apa yang terjadi di zaman itu. Zaman tradisonal adalah zaman dimana kita masih tergantung dari alam dan ini merupakan suatu bentuk natural dari sistem ekonomi yang pertama kali dikenal masyarakat yaitu sistem ekonomi tradisional. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi paling sederhana yang dijalankan oleh masyarakat dengan cara mensinergikan antara kekayaan alam dengan kemampuan manusia yang kemudian diolah dengan cara dan aturan yang umumnya telah berlaku secara turun-temurun dari generasi masyarakat sebelumnya. Penerapan sistem ekonomi tradisional memunculkan adanya sifat ketergantungan manusia terhadap alam yang dimiliki, sehingga kegiatan produksi menjadi terbatas sesuai dengan jenis alam atau geografis. Bagi masyarakat tradisional alam merupakan satu-satunya sumber kehidupan dan kekayaan yang mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. (Baca Juga: Pranata Ekonomi , Sistem Keuangan Internasional , Pengaruh Ekonomi Terhadap Pendidikan)
Ciri Ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam kegiatan ekonomi tradisional akan tampak ciri-ciri yang umum diterapkan dalam kehidupan masyarakat, yaitu.
- Kegiatan produksi hanya mengandalkan kekayaan dari alam
Kekayaan alam yang dimiliki oleh masyarakat akan menjadi penentu terhadap jenis dan kegiatan produksi yang dihasilkan masyarakat. Ketergantungan pada alam merupakan ciri khas sifat yang dimiliki oleh masyarakat tradisional, dimana mereka hanya akan memanfaatkan alam untuk diolah sesuai dengan kemampuan masyarakat yang masih tradisional.
Jika dilihat dari pemetaan kemampuan masyarakat tradisional, maka akan digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu masyarakat agraris dan masyarakat maritim.
- Masyarakat Agraris berarti hidup dengan mengandalkan tanah sebagai sumber kegiatan produksi. Pertanian dan segala bentuk bercocok tanam merupakan bentuk kegiatan masyarakat ini.
- Masyarakat Maritim berarti hidup bergantung pada hasil laut.
(baca juga : peran pasar dalam perekonomian , hukum permintaan dan penawaran)
- Struktur kerja belum terbentuk di masyarakat
Masyarakat tradisional hanya menjalankan aktivitasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing, maksudnya adalah dalam masyarakat tradisional minim sekali kemampuan yang mereka kuasai, bisa dibilang mereka hanya menguasai satu keahlian yang didapat secara turun-temurun dari keluarga. Dengan kemampuan yang terbatas ditambah dengan faktor tempat alam yang sama, kemungkinan masyarakat akan memiliki kemampuan yang merata dalam satu bidang kegiatan ekonomi. Dampak dari aktivitas yang seragam tersebut tentu akan menghasilkan sebuah kegiatan ekonomi dimana hasil yang diperoleh cenderung homogen atau sejenis antara orang yang satu dengan yang lain.(baca juga : manfaat kerjasama ekonomi antar negara , Contoh Tindakan Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari hari)
Dengan latar belakang tersebut, akan menimbulkan tidak adanya struktur kerja dalam kegiatan ekonomi. Pembagian kerja tidak akan diperhatikan karena masyarakat masih berpikir sempit dan yang lebih mereka utamakan adalah kegiatan rutin yang mampu memberikan hasil untuk memenuhi segala keperluan hidup saat ini dan esok nanti. Bisa dikatakan masyarakat lebih mengandalkan diri sendiri daripada bekerjasama dengan orang lain, tentu hal ini ada alasannya yaitu selain karena terbatasnya pengetahuan juga karena tujuan ekonomi yang bersifat jangka pendek.(baca juga : tujuan kerjasama ekonomi antar negara , Struktur Pasar Persaingan Sempurna)
- Kebutuhan modal tergolong minim
Masyarakat tradisional memiliki kesederhanaan dalam mengolah kekayaan alam. Mulai dari peralatan sampai proses dalam menjalankan kegiatan mereka lebih cenderung memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh alam. Misalkan dalam bercocok tanam, mereka hanya menggunakan alat seadanya tanpa adanya peralatan modern, sehingga dengan adanya praktik seperti ini secara perhitungan modal akan membutuhkan jumlah yang sangat minim. Peralatan yang minim dalam mengolah alam juga sebanding dengan apa yang akan didapat, yaitu hasil produksi juga akan minimal.
(baca juga : peran lembaga keuangan , fungsi lembaga pembiayaan)
Faktor lain yang menyebabkan modal minim adalah terbatasnya kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan alam. Kegiatan masyarakat yang cenderung monoton dari tahun ke tahun atau bahkan dari generasi ke generasi, maka tidak banyak inovasi yang diciptakan dalam mengolah kekayaan alam. Keterbatasan ini akan menghasilkan jenis produksi yang terbatas juga, sehingga tidak banyak jenis produk yang dihasilkan oleh masyarakat.
(baca juga : peranan koperasi simpan pinjam , produk-produk bank syariah)
- Terbatasnya jenis kegiatan produksi
Jenis kegiatan produksi tergantung dimana masyarakat itu berada. Kondisi geografis pada tempat tinggal masyarakat tradisional akan melahirkan jenis produk yang sangat identik dengan jenis geografisnya. Seperti yang diketahui bahwa mayoritas masyarakat melakukan kegiatan ekonomi hanya dengan mengolah kekayaan tanah dan kekayaan lautnya, dua sektor inilah yang hanya bisa dieksplorasi oleh masyarakat. Kecenderungan kegiatan ekonomi masyarakat adalah mengikuti apa yang telah nenek moyang mereka lakukan. Kultur ini terus dijaga oleh masyarakat tradisional sebagai bentuk pemahaman dan kepatuhan dalam meneruskan tradisi yang benar menurut masyarakat tradisional.(baca juga : instrumen kebijakan moneter , Peran Kebijakan Moneter)
Keterbatasan pendidikan baik saran dan prasarana menjadi penyebab kenapa sistem ekonomi tradisional terus dianut dari masa ke masa. Sehingga secara tingkat kemampuan tidak banyak perubahan yang bisa mereka ciptakan baik dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan menjalankan kehidupan di masyarakat. Tradisi leluhur yang terus dijaga di lain sisi akan berdampak pada kurang luasnya cara berpikir karena dibatasi oleh aturan-aturan kultural yang ada di masyarakat.(baca juga : fungsi lembaga keuangan bukan bank)
- Masih diterapkannya sistem barter dalam kegiatan transaksi
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi tertua yang pernah ada di dunia. Dimana dalam kehidupan masyarakat saat itu belum terdapat uang ditengah-tengah masyarakat sebagai media dalam kegiatan transaksi jual beli. Sistem barter merupakan bentuk transaksi yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat tradisonal. Dimana antar kedua belah pihak akan saling tukar menukar barang dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan atau keinginan masyarakat. Masyarakat tradisonal memiliki kecenderungan pada minimnya jenis kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, bisa dikatakan kebutuhan yang mereka paling utamakan adalah kebutuhan pangan untuk sehari-hari. (baca juga : kebutuhan dasar manusia)
- Produksi dan distribusi sangat terbatas pada kultur masyarakat
Hasil produksi dari ekonomi tradisional sangat terbatas dan cenderung monoton, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan baik dalam mengelola kekayaan alam maupun perangkat dalam kegiatan produksi. Kultur masyarakat sangat mempengaruhi bagaimana hasil kegiatan produksi yang diperoleh, selain itu kemampuan yang didapat merupakan hasil turun-temurun dari kemampuan nenek moyang yang terus dijaga tanpa menempatkan inovasi di dalamnya, sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan ekonomi tersebut tidak akan mengalami perubahan yang signifikan.(baca juga : teori perilaku konsumen , Fungsi Ilmu Ekonomi )
Distribusi hasil produksi sangat sempit, karena jenis yang dihasilkan tidak memiliki banyak variasi yang bisa disajikan kepada masyarakat. Hasil kegiatan ekonomi tradisional hanya berpusat pada kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan barang yang sifatnya konsumtif untuk kebutuhan sehari-hari. Ruang lingkup kegiatan sistem ekonomi ini sangat terbatas dan terciptanya kondisi masyarakat dan ekonomi yang seperti ini merupakan cermin dari sempitnya pemikiran pelaku kegiatan ekonomi tradisional. (baca juga : manfaat ekonomi internasional , Hukum Ekonomi Internasional)
- Pengolahan dan teknik produksi yang masih sangat sederhana
Ciri khas dari sistem ekonomi tradisional adalah sederhananya peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi. Misalnya dalam kegiatan pertanian, peralatan yang digunakan masih menggunakan cangkul dan untuk kegiatan membajak tanah umumnya masyarakat masih menggunakan tenaga hewan ternak. Dari sini sangat terlihat jelas bagaimana siklus yang diterapkan oleh masyarakat, pemikiran mereka jelas memperlihatkan bagaimana masyarakat mengutamakan penggabungan antara kemampuan yang dimiliki masyarakat dengan dukungan peralatan dan tenaga yang disediakan oleh alam sekitar.(baca juga : ekonomi syariah , Prinsip Ekonomi Syariah dan Penjelasannya)
Keterbatasan pengetahuan masyarakat akan berkaitan dengan bagus tidaknya hasil produksi. Pengetahuan yang minim juga berdampak lain pada jenis teknik produksi yang digunakan. Dalam masyarakat tradisional kemampuan yang mereka peroleh merupakan warisan dari apa yang telah dikuasai oleh masyarakat tersebut dari generasi sebelumnya. Sehingga tanpa masuknya pengetahuan baru, maka teknik produksi yang berlaku di masyarakat tidak akan mengalami perkembangan sampai kapanpun dan bahkan hingga generasi selanjutnya. Kendala seperti inilah yang memperlambat perkembangan dari sistem ekonomi tradisional dari masa ke masa, adanya kultur yang telah terlanjur dijadikan dasar dan pedoman dalam masyarakat menyebabkan ketertinggalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi.(baca juga : peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi , Badan Hukum Koperasi)
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem paling tertua yang pernah dikenal manusia, namun sistem ini tidak bisa dikatakan sudah mati atau tidak berlaku lagi. Beberapa negara di benua Afrika, sebagian negara masih menerapkan sistem ekonomi tradisional. Faktor yang melatarbelakangi masih munculnya sistem ekonomi seperti ini ditengah kemajuan zaman adalah karena banyak negara di Benua Afrika yang dikategorikan sebagai negara tertinggal. Sehingga masyarakat masih memiliki dan menganut kultur kuno dan tidak pernah tersentuh dengan informasi dan kemajuan zaman. Di indonesia sistem ini juga digunakan oleh orang-orang pedalaman di hutan Kalimantan dan di Papua Barat, mereka masih menutup dengan dunia luar dan terus melanjutkan tradisi nenek moyang dengan tinggal di dalam hutan dan menyatu dengan alam.
Artikel Terkait:
- kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi liberal
- kelebihan dan kekurangan ekonomi campuran
- Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Sosialis
Kekurangan dari sistem ekonomi tradisional adalah rendahnya ragam hasil produksi oleh masyarakat dan kurangnya produktivitas dalam kegiatan ekonomi yang dihasilkan. Faktor penyebab rendahnya kegiatan ekonomi dikarenakan adanya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat, mereka hanya mendapatkan pengetahuan yang diperoleh dari generasi sebelumnya sehingga produksi tampak monoton dari masa ke masa. Selain itu peralatan yang digunakan sangat sederhana sehingga tidak menunjang dalam meningkatkan kegiatan produksi. Namun di lain sisi, sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat, karena tidak adanya persaingan dalam mengolah kekayaan alam dan memiliki kultur yang sama dalam mengikuti ajaran dan tradisi nenek moyang, sehingga kehidupan masyarakat relatif berjalan stabil. (baca juga : manfaat ekonomi kreatif , Ruang Lingkup Ekonomi Moneter)