Ekonomi merupakan siklus aktivitas manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi. Tiga hal tersebut menyeluruh pada produk barang dan jasa. Sedang ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam meraih kemakmuran. Karena terdapat ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas, maka di sinilah fungsi ilmu ekonomi. Adalah prinsip dasarnya berupa pemanfaatan sumber daya yang terbatas atau langka untuk memperoleh keuntungan dan mencapai kemakmuran. (Baca juga : Manfaat Internet Untuk Ekonomi)
Hubungan Timbal Balik Antara Ekonomi dan Pendidikan
Dalam perkembangan ekonomi, banyak faktor yang memengaruhi termasuk kemajuan ilmu dan teknologi. Namun hal tersebut tidak akan banyak bermanfaat jika tidak ada manusia sebagai sumber daya produksi aktif yang dapat melakukan berbagai aktifitas penting, seperti mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam guna pemenuhan kebutuhan dan mencapai kemakmuran, membangun organisasi sosial, mengelola dan mengakumulasi modal, dan sebagainya. Jadi sumber daya manusia di sini sangat berperan besar.
Sumber daya manusia merupakan aset sebuah bangsa karena ia adalah pelaku utama kegiatan ekonomi, sosial, politik, agama juga budaya. Karena itulah pembangunan sebuah bangsa diawali dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia. Kualitas berarti skill atau kemampuan diri, yang bisa diperoleh dari pendidikan. Selanjutnya, jika sumber daya manusia suatu bangsa telah berkualitas tinggi, tentu saja hal itu berpengaruh kembali terhadap kemajuan bangsa. Kemajuan dalam segala aspek perhatian pemerintah, termasuk aspek ekonomi. (Baca juga : Faktor Penawaran Uang)
Kesimpulan mudahnya begini. Perkembangan ekonomi dipengaruhi sumber daya manusia berkualitas (pendidikan yang baik). Sumber daya manusia yang berkualitas akan memengaruhi perkembangan dan kemajuan bangsa (dengan aspek ekonomi sebagai salah satu sektor perhatian pemerintah). Itulah mengapa bisa dikatakan bahwa ekonomi memiliki hubungan timbal balik dengan pendidikan.
Fungsi Ekonomi Terhadap Pendidikan
Mengesampingkan dedikasi, keahlian dan keterampilan pendidik serta pengelolanya, ekonomi memiliki peran yang cukup dalam menentukan perkembangan atau kemajuan dunia pendidikan. Karena ekonomi mempunyai fungsi sebagai alat memperlancar proses pendidikan. Bukan dipandang sebagai modal yang harus kembali memberikan keuntungan. Namun sejatinya keuntungan tersebut akan diterima dan dirasakan ketika nilai positif pendidikan memberikan andil yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat dan bangsa. (Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran)
Maka penjelasan fungsi ekonomi pada dunia pendidikan adalah sebagai berikut :
- Mencukupi keperluan pendidikan. Guna kelancaran jalannya proses pendidikan, diperlukan banyak hal seperti sarana dan prasarana, materi dan media belajar-mengajar, alat peraga, juga peralatan dan perlengkapan belajar-mengajar. Di sinilah peran ekonomi sebagai dana untuk memenuhi hal-hal tersebut.
- Membiayai operasional pendidikan. Dalam gedung-gedung pendidikan terdapat instalasi listrik yang digunakan untuk alat atau media peraga, lampu, televisi, sambungan telepon, pemakaian air dan sebagainya. Semua itu ada untuk menunjang proses belajar-mengajar. Dan tentu memiliki tagihan yang harus dibayar.
- Membayar kegiatan penunjang pendidikan. Misal seminar-seminar pengembangan kualitas pendidik dan pengelola, pertemuan-pertemuan ilmiah ataupun non ilmiah, perayaan tertentu, biaya kepanitiaan acara, studi banding pendidikan, darmawisata dan sebagainya yang berkaitan dengan proses pendidikan. (Baca juga : Teori Kebutuhan Maslow)
- Memberikan balas jasa kepada pendidik dan pengelola lembaga. Sebagai apresiasi atas kerja keras pendidik dan pengelola lembaga pendidikan dalam kiprahnya untuk menciptakan generasi yang mumpuni, perlu adanya balas jasa yang pantas. Dan ekonomi sebagai alat pemuas balas jasa tersebut.
- Meningkatkan gairah dan motivasi kerja pendidik dan pengelola lembaga. Untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta konsistensi etos kerja yang baik, insentif atau bahkan reward terkadang dibutuhkan. Hal ini tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, namun dunia pendidikan juga. Karena pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan terjebak pada titik terendah dalam motivasi dan etos kerja. Bisa juga dikatakan sebagai titik jenuh atau kebosanan. Maka tidak menjadi sesuatu hal yang salah jika insentif atau pun reward ada untuk menghilangkan atau mencegah kecenderungan tersebut. (Baca juga : Kebutuhan Dasar Manusia)
- Menciptakan kualitas lembaga pendidikan. Kebanyakan masyarakat menilai kualitas sebuah lembaga pendidikan berdasar pada tampilan fisik atau sesuatu yang terlihat. Seperti gedung lembaga yang kokoh dan besar. Ini bisa terjadi jika dibangun menggunakan dana ekonomi. Juga pendidik dan pengelola lembaga yang banyak. Ini juga bisa ada jika lembaga memiliki cukup modal untuk menggaji mereka. Namun terlepas dari hal itu, kualitas sumber daya pendidik dan pengelola lembaga lebih menjadi prioritas. Jadi, guna menciptakan kualitas lembaga pendidikan secara menyeluruh perlu adanya tunjangan ekonomi yang memadai.
- Mengembangkan bidang ilmu. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu itu sendiri memengaruhi dunia pendidikan. Sehingga ilmu ekonomi pun dipelajari seiring perkembangan dan pergerakan jaman. (Baca juga : Fungsi Asli Uang)
- Mengembangkan sumber daya manusia berperilaku ekonomi. Berperilaku ekonomi yaitu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi seperti bersikap efisien, hidup hemat, memiliki keterampilan produktif dan efisien, mempunyai etos kerja dan sebagainya. Sumber daya manusia yang terkait dalam dunia pendidikan adalah tenaga pendidik, tenaga penunjang dan pengelola lembaga pendidikan, serta peserta didik (siswa, mahasiswa). Dengan mempelajari ekonomi, diharapkan seluruh sumber daya manusia yang terkait mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi guna kemajuan lembaga pendidik tersebut pada khususnya, dan kemajuan masyarakat serta bangsa pada umumnya.
Urgensi Ekonomi Dalam Pendidikan
Dalam UUD 1945 pasal 31 disebutkan dengan jelas perihal hak pendidikan bagi setiap warga negara. Jadi telah diakui bahwa pendidikan merupakan hak asasi individu warga negara atau anak bangsa. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa wajib dan bertanggungjawab mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, termasuk dalam komponen ini adalah orangtua, masyarakat dan pemerintah. (Baca juga : Pranata Ekonomi)
Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa pendidikan menjadikan sumber daya manusia memiliki kualitas karena banyak hal bisa dimengerti sehingga siap menghadapi lingkungan nyata dalam masyarakat khususnya dunia kerja. Oleh karena itu, menjadi kewajaran jika sebuah bangsa yang memiliki manusia-manusia dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mampu bersaing dalam dunia ekonomi yang bertumbuh secara pesat dalam skala nasional maupun internasional. Maka perkembangan kualitas sumber daya manusia melalui proses pendidikan sangatlah penting bagi perkembangan ekonomi bangsa. Terkait hal tersebut, segala bentuk usaha demi kelancaran proses pendidikan senantiasa melibatkan aspek ekonomi. Kelengkapan sarana dan prasarana, materi dan media belajar-mengajar, alat peraga, peralatan dan perlengkapan belajar-mengajar; yang semuanya harus dipenuhi dengan dana atau uang.
Pembangunan pendidikan berarti banyak tujuan yang ingin dicapai. Sehingga semakin banyak tujuan, maka semakin banyak pula dana yang dibutuhkan. Agar tercipta hubungan timbal balik yang diharapkan dari sektor ekonomi dan pendidikan. (Baca juga : Alat Pembayaran Internasional)