Pertumbuhan ekonomi dari suatu negara memiliki peran penting dalam mengukur kemajuan negara tersebut. Dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi dari suatu negara, berbagai aspek mulai dari segi pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, hingga kondisi kehidupan rakyat dari bangsa tersebut harus diperhatikan untuk melihat keberhasilan bangsa tersebut dalam membangun perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai peningkatan keadaan ekonomi dalam suatu negara apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya, dengan memasukkan berbagai indikator yang berkaitan dan disesuaikan dengan masalah dan kondisi ekonomi warga negaranya. Faktor penentu pertumbuhan ekonomi meliputi aspek kekayaan alam, jumlah dan kualitas warga negara, kepemilikan modal, penguasaan teknologi, serta sistem sosial di dalam masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara sendiri dapat terhambat diakibatkan oleh kekurangan dari satu atau lebih aspek faktor penentunya. Jika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, maka dapat dikatakan bangsa tersebut mengalami kemunduran ekonomi.
Sebelum memahami tujuan pertumbuhan ekonomi, ada beberapa landasan teori yang harus diketahui, sebagai berikut:
- Teori Adam Smith
Dalam bukunya, Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam Smith berpendapat bahwa laju pertumbuhan ekonomi dari suatu negara dipengaruhi oleh empat faktor, yakni:
- Jumlah penduduk
- Jumlah hasil ekspor
- Luas tanah dan kekayaan alam
- Tingkat melek teknologi
Hingga saat ini, teori ini masih digunakan sebagai tolak ukur penilaian dan klasifikasi negara maju dan berkembang.
2. Teori David Ricardo
Satu diantara teori pertumbuhan ekonomi klasik ini dikemukakan oleh Ricardo dalam bukunya, The Principles of Political Economy and Taxation. Prinsip ini dikenal sebagai the law of diminishing return, yang menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk. Ricardo meyakini bahwa dalam setiap pertambahan penduduk harus ada pertambahan dari aspek lapangan pekerjaan dan luas tanah.
3. Teori Joseph Schumpeter
Joseph Schumpeter menyatakan bahwa pengusaha memiliki peranan penting dalam suatu negara, yang dapat memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Pengusaha diyakini akan terus menciptakan lapangan kerja, menemukan inovasi dalam bidang teknologi, dan melakukan ekspansi produksi yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan dari suatu negara.
Dari teori-teori tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pertumbuhan ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Dasar utama dalam menentukan kemajuan negara
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Adam Smith, laju pertumbuhan ekonomi adalah tolak ukur dalam menentukan maju atau tidaknya suatu bangsa. Ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi juga merupakan faktor-faktor yang menentukan laju peningkatan pertumbuhan ekonomi, diantaranya:
- Pendapatan per kapita yang tinggi, karena semakin tinggi rata-rata pendapatan per kapitanya, maka taraf hidup penduduknya pasti juga tinggi.
- Sektor perekonomian diutamakan pada jasa dan industri, sehingga hasil jasa dan industri tersebut juga bisa diekspor ke negara lain, dan meningkatkan devisa negara.
- Perekonomian tidak bergantung pada sumber daya alam, karena fokus utamanya adalah dari industri. Adapun sumber daya alam yang dimiliki juga diolah dalam bentuk industrial dan menggunakan teknologi tinggi.
- Penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, yang menunjukkan bahwa hampir semua penduduknya sudah menguasai teknologi secara penuh, sehingga kualitas hidup pun akan semakin meningkat.
- Pertumbuhan penduduk rendah, dengan harapan hidup penduduk tinggi. Artinya, negara tersebut sudah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menjaga kualitas kesejahteraan penduduknya.
2. Meningkatkan devisa negara
Devisa negara berhubungan erat dengan hasil ekspor dan pendapatan per kapita dari suatu negara. Meningkatkan devisa negara adalah satu diantara cara untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendapatan, terutama dari segi ekspor, maka cadangan devisa negara akan meningkat, dan laju pertumbuhan ekonomi pun akan meningkat.
3. Meningkatkan angka penguasaan teknologi dan informasi
Di era globalisasi sekarang, manfaat internet untuk ekonomi begitu terasa bagi masyarakat luas. Bukan hanya internet, kemudahan masyarakat untuk mengakses perkembangan teknologi dan informasi dari seluruh dunia juga diharapkan dapat memberikan ide-ide baru bagi masyarakat yang ingin membuka peluang-peluang usaha baru.
Dengan meningkatnya angka melek teknologi, hasil-hasil yang diharapkan meliputi kemudahan dalam mengetahui pembaruan dari seluruh dunia tanpa batasan, sehingga pengetahuan akan bertambah dan pemikiran masyarakat akan semakin terbuka luas. Teknologi juga diharapkan memudahkan pekerjaan manusia.
4. Menciptakan lapangan kerja baru
Semakin banyak inovasi yang diciptakan dalam dunia kerja, semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Otomatis, angka pengangguran akan berkurang, sehingga pendapatan rata-rata warga negara akan meningkat, dan kesejahteraan warga negara akan turut meningkat. Manfaat pasar tenaga kerja lainnya yang dapat dirasakan adalah lapangan-lapangan kerja baru akan menjamin ketersediaan pekerjaan dan jaminan kesejahteraan bagi setiap warga negara. Namun pengadaan lapangan kerja juga harus diimbangi dengan tingkat penguasaan tenaga kerja dalam bidang tersebut.
5. Menciptakan berbagai inovasi dalam berbagai aspek
Ketika suatu bangsa dapat menciptakan berbagai inovasi, maka inovasi tersebut akan menjadi hal yang memiliki daya jual dari negara tersebut. Tingkat permintaan ekspor akan meningkat, dan pertumbuhan ekonomi pun turut meningkat seiring dengan terjadinya peningkatan pendapatan negara dan terbukanya lapangan kerja baru demi memenuhi permintaan ekspor.
Bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi jelaslah merupakan hal yang penting. Indonesia memiliki kesempatan untuk menyaingi negara-negara industri lainnya, apabila semua aspek tersebut sudah terpenuhi dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.