Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural, Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur dan manfaatnya juga dalam salah satu dasar dasar perpajakan..
Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh tidak seimbang pada pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukkan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta. Dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan. Selain itu pengangguran juga bisa di artikan mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
Pengangguran telah menjadi masalah yang sangat berkaitan dengan perekonomian dan merupakan masalah yang paling berat dihadapi semua negara di dunia termasuk Indonesia. Bagi kebanyakan orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis. Sehingga, bukan suatu rahasia lagi jika pengangguran di anggap sebagai permasalahan yang tentunya banyak di bicarakan di kalangan politik. Politisi pun beranggapan bahwa dengan kebijakan yang diberikan akan meringankan dan juga menciptakan lapangan kerja.
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural
Setelah mengetahui apa itu pengangguran konjungtural maka berikut ini merupakan metode yang dapat ditempuh untuk mengatasi pengangguran konjungtural :
- Mendirikan Industri atau Pabrik yang bersifat padat karya
Salah satu upaya untuk mengatasi pengangguran konjungtural adalah dengan mendirikan pabrik atau industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Seperti contohnya industri manufaktur, pabrik pengolahan makanan, dan tekstil. Dengan adanya industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja banyak maka masyarakat yang menganggur tadi dapat ikut bekerja dan pada akhirnya sangat efektif dalam menekan angka pengangguran.
2. Menghidupkan UMKM
Upaya lain yang dapat ditempuh adalah dengan menghidupkan UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Potensi UMKM di Indonesia sendiri sangatlah besar dan merupakan bagian dari industri kreatif, UMKM juga dapat menjadi solusi untuk membuka peluang adanya lapangan kerja meskipun jumlahnya kecil namun jika jumlah UMKM digenjot untuk terus naik maka pasti jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan besar.
3. Mengintensifkan Pekerja di Pedesaan
Desa merupakan salah satu wilayah yang identik dengan keterbelakangan dan hampir tak tersentuh kemajuan. Namun lain dulu lain sekarang, banyak desa desa yang sudah jauh maju dan berkembang dan bahkan dapat menyamai kota. Potensi potensi seperti objek wisata, home industri dapat menjadi penolong bagi masyarakat desa untuk dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga mereka tak perlu lagi harus jauh jauh merantau untuk mendapatkan pekerjaan.
4. Meningkatkan Investasi
Investasi merupakan sebuah bentuk tambahan modal atau suntikan dana segar yang dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi sebuah Negara. Nilai investasi yang besar tentu akan berpengaruh kepada geliat industri dalam negeri. Sehingga akan ada banyak perusahaan baik asing maupun local yang membuka cabang cabang dan gerai baru. Pastinya cabang cabang baru ini akan membutuhkan pegawai dan pekerja maka dari itu hal ini merupakan upaya efektif untuk mengatasi pengangguran konjungtural.
5. Meningkatkan Mutu dan Kualitas Tenaga Kerja
Salah satu penyebab terjadinya pengangguran adalah skill pekerja yang tidak mumpuni dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada. Maka apa yang dapat dilakukan? Tentu saja adalah dengan memberikan pelatihan dan pembekalan skill dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas para tenaga kerja. Hal tersebut di lakukan agar nantinya mampu bersaing sehingga saat terjun ke dunia kerja mereka memiliki skill yang mumpuni yang dibutuhkan oleh perusahaan baik local ataupun asing.
Pengangguran konjungtural terjadi karena kelebihan pengangguran alamiah dan berlaku sebagai akibat pengangguran dalam permintaan agregat. Sadono Sukirno mengklasifikasikan pengangguran berdasarkan cirinya, dibagi menjadi empat kelompok:
- Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa di artikan juga sebagai pengangguran yang belum mendapatkan pekerjaan tetapi sudah berusaha untuk mencari pekerjaan dengan sangat maksimal dan tidak membuahkan hasil. Hal tersebutlah yang mengakibatkan jumlah lowongan pekerjaan yang bertambah di bandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang semakin menurun.
- Pengangguran Tersembunyi
Definisi pengangguran tersembunyi adalah merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal disebabkan oleh adanya suatu alasan. Salah satunya adalah karena kecilnya perusahaan dengan tenaga kerja yang terlalu banyak sehingga untuk menjalankan kegiatannya tidak efisien.
- Setengah Menganggur
Pengangguran setengah menganggur dapat di artikan sebagai tenaga kerja yang tidak bekerja dengan sangat optimal karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Tenaga kerja setengah menganggur ini biasanya bekerja dengan jam waktu 35 jam dalam seminggu.
- Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini adalah tenaga kerja yang tidak bekerja karena terikat pada musim tertentu. Pengangguran seperti ini terutama di sektor pertanian dan perikanan. Pada umumnya petani tidak begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan panen. Untuk menunggu hasil panen itulah terpaksa mereka harus menganggur.
Itulah tadi, 5 Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural, semoga dapat menjadi referensi dan bermanfaat.