Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek penting di berbagai bidang industri, SDM disebut juga tenaga kerja yang menjalankan proses atau kegiatan ekonomi. Sebuah bisnis tidak dapat berjalan tanpa adanya tenaga kerja, tenaga kerja juga menjadi kunci yang menentukan perkembangan dan pertumbuhan sebuah organisasi, institusi atau perusahaan.
Tenaga kerja bisa juga didefinisikan sebagai penduduk yang berusia 15-65 tahun, usia tersebut adalah usia produktif, memiliki potensi untuk memproduksi barang atau jasa, tenaga kerja sendiri dapat dikategorikan menurut jenis-jenis angkatan kerja dalam ekonomi.
Selain disebut juga Sumber Daya Manusia, tenaga kerja juga seringkali diebut manpower. Tenaga kerja dibutuhkan di dalam semua aspek di dalam bisnis, mulai dari produksi, pemasaran, penjualan serta hubungan dengan pelanggan. Tenaga kerja juga memiliki problem tertentu, permasalahan tenaga kerja yang utama adalah soal mutu atau kualitas tenaga kerja.
Permasalahan tenaga kerja bisa menjadi salah satu penyebab bisnis tidak berkembang. Rendahnya mutu tenaga kerja masih dialami negara-negara lain. Beberapa faktor yang berikut menjadi penyebab rendahnya mutu tenaga kerja di sebuah negara.
1. Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi angkatan kerja salah satunya adalah faktor pendidikan. Pendidikan menjadi faktor utama yang menjadi penyebab rendahnya mutu tenaga kerja. Kurangnya akses pendidikan dan rendahnya kualitas pendidikan formal berpengaruh pada rendahnya pengetahuan, pemikiran, kemampuan teknis dan ketrampilan yang dibutuhkan di dalam lingkup pekerjaan.
2. Ketrampilan Dan Keahlian Rendah
Faktor ketrampilan dan keahlian erat kaitannya dengan kualitas dan sistem pendidikan yang diterapkan. Kurangnya edukasi tentang pendidikan vokasi membuat rendahnya minat masyarakat akan pengembangan ketrampilan kerja. Hal ini akhirnya berpengaruh terhadap upah tenaga kerja yang cenderung rendah.
3. Kurang Daya Saing
Rendahnya daya saing tenaga kerja dapat disebabkan sistem pendidikan yang diterapkan di sebuah negara kurang relevan dengan kebutuhan global. Hal ini turut menciptakan tenaga kerja dengan keahlian dan ketrampilan yang tidak optimal dan sulit bersaing secara global.
4. Kurang Etos Kerja
Cara meningkatkan kualitas tenaga kerja salah satunya adalah fokus pada etos kerja yang baik, mencakup disiplin, tanggung jawab, ketrampilan interpersonal, kerja tim dan kemampuan bekerja di bawah tekanan. Etos kerja ini tentunya didapatkan dari edukasi dan pelatihan di luar pendidikan formal. Kurangnya etos kerja turut menjadi indikator rendahnya mutu tenaga kerja.
Kondisi Ekonomi yang Buruk: Kondisi ekonomi yang buruk dapat menyebabkan rendahnya mutu tenaga kerja karena kurangnya peluang kerja yang tersedia. Selain itu, kondisi ekonomi yang buruk dapat mengurangi motivasi dan semangat kerja, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas.
5. Kurangnya Motivasi
Motivasi tenaga kerja yang rendah turut berpengaruh pada rendahnya kualitas tenaga kerja. Motivasi tenaga kerja yang kurang ini dapat disebabkan lingkungan kerja yang tidak suportif, kurangnya penghargaan, kebijakan manajemen yang buruk dan tidak ada kesempatan pengembangan karir.
6. Kurangnya Evaluasi Kinerja
Evaluasi kerja yang kurang atau tidak diterapkan dengan benar oleh perusahaan dapat membuat mutu tenaga kerja rendah. Evaluasi dan pengawasan kinerja tenaga kerja penting dilakukan sebagai alat yang dapat mengukur dan meningkatkan kinerja tenaga kerja.
7. Permasalahan Kesehatan
Kesehatan adalah poin penting yang dapat mempengaruhi mutu tenaga kerja, kesehatan buruk yang dialami oleh tenaga kerja turut mempengaruhi kinerja. Kesehatan dalam hal ini tak hanya kesehatan fisik namun juga kesehatan mental pekerja. Produktifitas tenaga kerja tidak dapat optimal ketika tubuh memiliki keterbatasan atau memiliki masalah dengan kesehatan mental.
Itulah mengapa perusahaan tidak boleh menganggap sepele hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan tenaga kerja, selain sebagai kewajiban perusahaan, hal ini dapat juga merugikan bagi perusahaan.
8. Mutu Tenaga Kerja Di Indonesia
Khususnya di Indonesia, mutu tenaga kerja juga masih menjadi salah satu permasalahan. Rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia juga disebabkan faktor-faktor umum yang telah disebutkan sebelumnya, namun penyebab mendasarnya adalah masalah pendidikan dan pelatihan yang kurang memadai.
Secara umum mutu tenaga kerja di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Dari data salah satu organisasi internasional di bidang Ekonomi yang independen, yaitu World Economic Forum pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 62 dari 115 negara dalam hal Indeks Daya Saing Global. Dalam hal kualitas tenaga kerja, Indonesia berada di peringkat 72 dari 115 negara. Kita semua masih harus bergelut mencari cara mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Meskipun sudah ada upaya dalam meningkatkan pendidikan dan pelatihan di Indonesia, namun masih ada banyak masalah dalam sistem pendidikan yang mempengaruhi kualitas lulusan. Kurangnya akses, kualitas, dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja dapat menyebabkan kurangnya kemampuan teknis, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan dalam pekerjaan.
9. Kesadaran akan pentingnya kesehatan
Faktor kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan juga turut berpengaruh terhadap rendahnya mutu tenaga kerja di Indonesia. Meskipun sudah ada fasilitas yang disediakan oleh pemerintah maupun perusahaan, namun kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang minim turut memberi dampak pada rendahnya mutu tenaga kerja. Edukasi tentang kesehatan penting dilakukan oleh tiap-tiap perusahaan.
10. Tingginya tingkat korupsi
Tingginya tingkat korupsi di Indonesia dapat mempengaruhi kualitas tenaga kerja. Praktik korupsi yang banyak terjadi di berbagai institusi terutama di instansi pemerintah dapat mengurangi transparansi dan akuntabilitas di tempat kerja, dan hal ini turut mempengaruhi produktivitas dan kinerja karyawan maupun tenaga kerja. Lingkungan kerja yang tidak sehat ini dapat menurunkan motivasi kerja para pekerja di berbagai level.