Salah satu penyebab permasalahan ekonomi makro adalah adanya pengangguran. Pengangguran bisa diatasi dengan menyiapkan lapangan pekerjaan. Peran kewirausahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan cukuplah penting. Wirausaha merupakan suatu kegiatan yang dinilai memiliki keberanian karena memulai suatu usaha dengan kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Menurut Vernon A. Musselman dan John H. Jackson, wirausaha atau wiraswasta adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Individu yang melakukan wirausaha disebut dengan wirausahawan. Wirausahawan merupakan individu yang cermat dalam menangkap peluang, berani menghadapi berbagai risiko, mampu bekerja keras dan bertanggung jawab, memiliki kepercayaan diri, memiliki kemampuan dalam pengorganisasian dan memiliki sifat pemimpin yang baik, serta memiliki orientasi ke depan pada proses dan hasil usaha.
Wirausaha bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki keahlian dan kemampuan, baik usia muda ataupun tua. Karena sudah banyak sekali tips-tips dalam berwirausaha, seperti tips menjadi pengusaha muda. Namun wirausaha juga dapat dikategorikan sebagai jenis usaha ekonomi yang dikelola oleh kelompok, karena bisa jadi beberapa individu saling bekerjasama untuk membangun usaha baru dan menetapkan suatu tujuan.
Sifat-Sifat Kewirausahaan
Tidak jarang terdapat beberapa kesalahan wirausaha yang membuat peluang usahanya gagal. Kewirausahaan mencakup berbagai banyak hal, dari kesiapan, tanggung jawab, dan keahlian dalam usahanya. Seorang wirausahawan harus memiliki sifat-sifat kewirausahaan yang baik.
Menurut McClelland, seorang wirausahawan memiliki sifat dan karateristik sebagai berikut:
1. Keinginan untuk berprestasi
Sifat ini muncul karena adanya keinginan atau adanya dorongan dalam diri seorang wirausahawan yang berfungsi untuk memotivasi perilaku wirausahawan dalam mencapai tujuan. Wirausahawan harus mengetahui bisnis yang cepat menghasilkan uang dan ciri-ciri usaha yang potensial.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
Dalam kewirausahaan diperlukan tanggung jawab yang tinggi. Karena seseorang yang telah memutuskan untuk menjadi wirausahawan, berarti ia memiliki tanggung jawab lebih atas usaha yang dibangun, tanggung jawab atas pengelolaan usaha, dan tanggung jawab atas hasil dari usaha tersebut.
3. Preferensi kepada risiko-risiko menengah
Kewirausahaan menuntut adanya berbagai tujuan yang akan dicapai. Dalam mencapai berbagai tujuan tersebut, maka perlu disusun rencana-rencana kerja. Rencana kerja yang disusun juga harus dapat menghadapi segala hambatan atau resiko-resiko yang akan dihadapi pada periode berjalannya usaha. Wirausahawan harus mampu mengetahui pula berbagai penyebab usaha tidak berkembang dan faktor-faktor kegagalan usaha.
4. Persepsi pada kemungkinan berhasil
Perlu adanya keyakinan dalam kewirausahaan. Keyakinan ini ditujukan untuk mendorong semangat wirausahawan bahwa ia mampu mencapai target ataupun tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Seorang wirausahawan harus memiliki kepercayaan diri terhadap produk yang dihasilkan.
5. Rangsangan oleh umpan balik
Dalam usaha yang sedang berjalan, pastinya akan ada feedback atau umpan balik dari hasil kerja yang telah dilakukan. Wirausahawan harus bisa menerima umpan balik yang bersifat baik ataupun buruk. Jika umpan balik yang diterima adalah baik, maka wirausahawan harus bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan hasil kerjanya. Sedangkan jika umpan balik yang didapatkan adalah buruk, maka wirausahawan harus bisa mengevaluasi hasil kerja kemudian melaksanakan berbagai perbaikan yang diperlukan.
6. Aktivitas energik
Dalam menjalankan usahanya, seorang wirausahawan harus aktif dan memiliki semangat yang tinggi. Dibutuhkan pula kepercayaan diri untuk menunjang segala aktivitas usahanya.
7. Orientasi ke masa depan
Perencanaan yang dimulai dalam kewirausahaan tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi harus memiliki orientasi ke masa depan atau perancaan untuk jangka panjangnya juga. Karena kondisi dalam dunia usaha tidaklah tetap, melainkan fluktuatif, sehingga dengan adanya perencanaan yang matang diharapkan wirausahawan dapat menghadapi berbagai kemungkinan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
Walaupun mungkin usaha dimulai tanpa adanya karyawan, tapi seiring berjalannya waktu dengan berkembangnya usaha yang dijalankan pasti akan turut berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Jika sudah memiliki tenaga kerja tambahan, maka seorang wirausahawan harus mampu melaksanakan pengorganisasian dengan baik. Salah satu contohnya adalah dengan tidak pandang bulu. Keluarga, saudara, teman, atau orang lain yang memang memiliki keahlian yang dibutuhkan maka tempatkan pada posisi yang tepat.
9. Sikap terhadap uang
Tidak dipungkiri bahwa keuntungan yang lebih adalah keinginan dari setiap wirausahawan. Tetapi perlu diperhatikan juga dalam pengelolaan terhadap uang. Jangan sampai keuntungan yang telah didapatkan disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Atau dalam proses usaha, wirausahawan haruslah menggunakan cara-cara yang baik untuk memperoleh keuntungan.
Demikian adalah sifat sifat kewirausahaan yang tentunya bisa menunjang keberhasilan Anda dalam menjalankan suatu usaha.