Ada banyak jenis industri yang bisa ditemui disekitar kita dimana salah satunya adalah industri kimia dasar. Walaupun industri ini terdengar asing bagi banyak orang, namun produk contoh industri kimia dasar dapat dengan mudah ditemui disekitar kita. Lalu apa itu sebenarnya industri kimia dasar?
Industri secara umum adalah kegiatan yang menjadi basis dari budaya, ekonomi, bahkan politik sebuah negara. Itulah kenapa setiap negara terkadang seperti berlomba-lomba dalam membangun negaranya sendiri dengan membangun macam-macam industri.
Seperti sudah disinggung diawal, industri merupakan basis dari kegiatan ekonomi karena industri mampu menghasilkan bahan baku dari jenis-jenis bahan usaha yang ada. Itulah kenapa untuk menjadi negara maju, salah satu sektor yang harus diutamakan terlebih dahulu salah satunya adalah sektor industri.
Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah, termasuk negara yang memiliki bermacam-macam industri dimana beberapa diantaranya merupakan industri milik perusahaan multinasional. Beberapa industri yang ada di Indonesia adalah industri pangan, industri tekstil, industri pengolahan kayu, dan juga industri kimia dasar.
Industri kimia dasar temasuk contoh industri yang cukup penting untuk dimiliki oleh setiap negara. Hal ini karena industri kimia dasar menghasilkan bahan baku dasar pembuatan produk-produk kimia yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan beberapa contoh industri kimia dasar tersebut adalah:
- Polietilena
Polietilena adalah salah satu contoh industri kimia dasar yang paling mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari karena tingkat kebutuhannya yang terus meningkat. Polietilena atau yang biasa dikenal dengan kantong plastik termasuk industri yang cukup vital karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Inilah kenapa terkadang contoh industri kimia dasar ini memiliki karakterisitik perusahaan manufaktur. Dalam industri polimer, biasanya Polietilena merupakan barang kimia dasar yang ditulis dengan singkatan PE.
Perusahaan manufaktur merupakan bagian penting dari industri karena mampu menghasilkan produk berupa barang-barang jadi yang bisa langsung dipasarkan. Dalam setahun, perusahaan manufaktur bisa memproduksi barang-barang polietilena dalam jumlah yang sangat besar, yaitu sekitar 80 juta metrik ton.
- Polivinil Klorida (PVC)
Polivinil Klorida atau yang biasa dikenal dengan nama PVC merupakan contoh industri kimia dasar lainnya. PVC merupakan Polimer Termoplastik yang menempati posisi ketiga dalam jumlah pemakaian didunia setelah Polietilena.
Seperti yang kita tahu, PVC adalah barang yang sangat dibutuhkan dalam sebuah konstruksi. PVC biasanya digunakan dalam pembuatan gedung ataupn bangunan lainnya di banyak negara termasuk negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis. Perbedaannya, pada negara kapitalis, industri kimia dasar PVC ini dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Karena jumlah permintaannya yang semakin besar, keuntungan yang didapatkan oleh pihak itupun semakin besar.
Tidak hanya digunakan untuk keperluan konstruksi, PVC yang memiliki sifat fleksibel juga biasa dijadikan bahan dasar pembuatan pakaian, atap, pipa, ataupun insulasi kabel listrik. Dalam pembuatan pakaian, PVC biasa digunakan untuk membuat bahan serupa kulit dan bersifat waterproof. Inilah yang menjadikan PVC juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jas, tas, dan juga mantel.
- Polipropilena (PP)
Polipropilena termasuk contoh industrik kimia dasar lainnya. Polipropilena biasa kenal dengan sebutan Polimer Thermo Plastik atau PP termasuk jenis kimia dasar yang banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Beberapa peralatan yang menggunakan PP sebagai bahan dasarnya adalah tekstil, pengeras suara, alat tulis, serta bahan-bahan lain yang terbuat dari plastik. PP merupakan contoh industri kimia dasar yang dapat didaur ulang dengan simbol angka 5.
Dalam sejarahnya, PP ditemukan sebanyak 2 kali. Pertama, tahun 1951, PP ditemukan di Jerman oleh Dr.Karl Rehn. Hanya saja pada waktu itu Dr.Karl tidak mengetahui fungsi dari PP tersebut hingga akhirnya ditemukan lagi pada tahun 1954 oleh Giulio Natta. Giulio meyakini bahwa PP termasuk temuan yang sangat berharga dan sangat bermanfaat dengan harga yang lebih terjangkau karena lebih murah jika dibandingkan dengan Polietilena bahkan dalam pasar persaingan tidak sempurna.
Dalam kesehariannya, PP biasa digunakan untuk keperluan labolatorium atau medis karena diyakini mampu menahan panas dari autoklaf. Karena sifat tahan panas inilah kemudian PP juga biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan ketel atau ceret.
- Polistirena (PS)
Contoh industri kimia dasar selanjutnya adalah Polistirena atau yang biasa dikenal dengan PS yang biasa dijadikan bahan dasar dari mainan anak-anak. PS sendiri merupakan gabungan dari polimer dan monomer stirena yang merupakan bahan yang terbuat dari hidrokarbon cair berbahan dasar minyak bumi.
PS dibuat untuk pertama kalinya di Jerman pada 1839 oleh Eduard Simon yang merupakan seorang apoteker. Hanya saja, ketika melakukan isolasi dari resin alami, Eduard tidak menyadari apa yang sebenarnya sudah dia temukan. Penemuan penting ini baru disadari oleh Hermann Staudinger yang merupakan seorang kimiawan organik: bahwa penemuan Eduard terdiri dari rantai panjang molekul sirena yang merupakan polimer plastik.
Salah satu sifat PS yang dapat membedakannya dari polimer lainnya adalah tidak berwarna, keras, dan dengan fleksibilitas yang sangat terbatas sehingga mudah dibentuk untuk menjadi berbagai macam produk yang memiliki detail bagus.
Selain itu, PS memiliki karakteristik lain yang melekat padanya. Seperti:
- Mudah terbakar,
- Hanya bisa bekerja pada suhu rendah atau dingin,
- Termasuk bahan rapuh,
- Tahan air, dan
- Tidak cocok jika digunakan untuk luar ruangan.
- Serat Sintetis
Contoh industri kimia dasar selanjutnya adalah serat sintesis seperti poliester, serat akrilik, dan juga nilon.
Poliester termasuk bahan kimia alami seperti kutin dari kulit ari tumbuhan. Hanya saja, poliester yang bisa diadikan kain banyak dikatakan tidak alami apabila dibandingkan dengan kain yang terbuat dari serat alami lainnya seperti kapas. Namun, walaupun seperti itu poliester memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh serat alami lainnya seperti tingkat ketahanan dari barbagai macam kerutan.
Berbeda dari poliester, serat akrilik biasa diproduksi dengan dua metode estrusi atau metode dasar berputar: basah dan kering. Metode estrusi kering biasa menggunakan bahan pelarut yang kemudian diuap hingga kering dan dipotong, jika diinginkan, untuk menjadi pokok. Sedangkan metode estrusi basah, solusi yang berputar kemudian diekstrusi kedalam bak untuk membentuk filamen yang diambil, lalu dikeringkan, dan selanjutnya di proses.
Contoh serat sintetis selanjutnya adalah nilon yang biasa digunakan untuk kain dan tali. Tidak hanya itu, nilon padat biasanya juga digunakan untuk bahan industri lain dalam bidang mekanik dan rekayasa.
Contoh industri kimia dasar merupakan industri yang sangat penting karena mampu meningkatkan fungsi devisa akan manfaat yang diberikan olehnya. Itulah kenapa terkadang aktifitas industri kimia dasar tidak lepas dari peran kebijakan moneter yang berlaku. Semoga bermanfaat.