Banyak hal yang harus anda pikirkan dalam mengelola usaha warung. Mulai dari pencarian supplier, cara penyimpanan produk, penetapan harga hingga langkah promosi. Memang ada banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan baik kecil maupun besar dalam mengelola berbagai bisnis termasuk usaha warung. Keuangan juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Baca juga:
- Cara bisnis bitcoin
- Cara bisnis kelapa tua
- Cara menyimpan uang di bank asing
- Cara mengajukan KPR
- Kebutuhan dasar manusia
Seringkali usaha warung tidak diimbangi dengan pengololaan keuangan yang tepat. Hal ini tentu bisa berdampak negatif pada kelangsungan usaha. Mengelola keuangan usaha warung perlu dilakukan untuk mengetahui cash flow atau arus kas usaha. Hal ini akan memudahkan pelaku usaha untuk melakukan berbagai hal, misalnya penetapan budget untuk berbelanja grosir, penggajian karyawan, perluasan usaha atau batas penggunaan pribadi. Berikut ini cara mengelola keuangan usaha warung untuk terhindar dari kerugian:
- Pisahkan uang usaha dan uang pribadi
Hal yang paling dasar sekaligus paling penting dalam mengelola usaha warung adalah memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha. Jangan sampai anda menyepelekan hal ini. Menganggap sepele pemisahan keuangan ini hanya akan memberi dampak buruk bagi anda. Jika tidak dipisahkan, anda bisa secara sengaja maupun tidak sengaja menggunakan uang usaha untuk keuangan pribadi. Jika hal ini terus terjadi usaha bisa menjadi korban. Keuangan tidak stabil, anda terus kekurangan modal untuk melengkapi warung dan bisa berakhir bangkrut. (baca juga : cara lolos interview kerja – cara meminjam uang di koperasi)
- Lakukan pembukuan
Langkah selanjutnya adalah melakukan pembukuan atau pencatatan. Tuliskan segala pengeluaran dan pemasukan yang terjadi di warung. Pencatatan ini termasuk pengeluaran untuk belanja dan omzet yang didapatkan tiap hari. Jika perlu anda bisa mencatat apa saja yang anda belanjakan dan mencatat stock setiap hari. Pembukuan akan memudahkan anda untuk mengetahui perkembangan usaha. Anda bisa mengetahui berapa keuntungan yang anda peroleh. Anda bahkan bisa segera mengidentifikasi jika mengalami kerugian. Catat juga bila ada piutang pembeli. (baca juga : penyebab kegagalan usaha)
- Hindari menumpuk terlalu banyak barang
Sebaiknya anda tidak menumpuk terlalu banyak barang suatu waktu. Perkirakan berapa lama suatu barang habis. Jadi anda tidak perlu membeli terlalu banyak barang yang sama. Jika anda menumpuk barang terlalu banyak anda bisa memiliki resiko rugi yang besar. Bayangkan saja jika barang tersebut tidak segera habis, sementara pembeli pasti selalu menginginkan stok yang baru. (baca juga : pengertian motif ekonomi – peran lembaga keuangan)
- Gunakan sistem FIFO
Anda bisa menggunakan sistem FIFO atau first in first out. Dengan kata lain barang yang pertama masuk harus keluar pertama. Ini akan menghindari stok berjamur atau rusak. Jika ada stok yang rusak dan tidak bisa dijual anda tentu bisa rugi. (baca juga : asas pemungutan pajak – kelebihan dan kekurangan menabung di bank – fungsi lembaga keuangan bukan bank)
- Minimalkan piutang
Jika anda membuka usaha warung di sekitar rumah penduduk, anda mungkin tidak akan asing jika ada penjualan kredit atau pembeli berhutang. Hindari penumpukan piutang yang terlalu banyak. Anda perlu membatasi piutang ini. Bayangkan jika modal anda tidak segera kembali maka anda bisa kesulitan untuk berbelanja di periode berikutnya. Anda bisa membatasi piutang tiap pembeli, sehingga pembeli hanya bisa hutang dalam jumlah tertentu saja. (baca juga : fungsi ilmu ekonomi – teori ekonomi mikro – peluang usaha air isi ulang)
- Buat prosentase
Meskipun usaha warung adalah milik anda sendiri, anda juga perlu menggaji diri anda. Anggaplah anda manager warung dan hitung berapa gaji yang bisa anda dapatkan. Penggajian bisa diperoleh dari prosentase laba. Anda juga perlu mempertimbangkan prosentase sedekah dan cicilan hutang modal yang anda lakukan.