Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah negara selalu menginginkan agar perekonomiannya mengalami perkembangan dan peningkatan secara signifikan. Karena hal tersebut dapat menjadikan negaranya lebih baik dan maju di mana hal tersebut akan kembali untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan warga negaranya. Perkembangan perekonomian dapat memperbanyak investasi dan meningkatkan kemampuan produksi entitas-entitas usaha. Jika produksi usaha sudah meningkat, maka perekonomian akan tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dalam negara yang bersangkutan. (Baca juga : Perbedaan Ekonomi Terbuka dan Tertutup , Sumber Keuangan Perusahaan)
Dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi, modal menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan. Karena modal merupakan elemen penting yang dibutuhkan sebuah negara untuk tumbuh dan berkembang. Namun permasalahan kecukupan dana menjadi masalah tersendiri bagi negara-negara berkembang. Salah satunya dalam usaha perluasan dan pengembangan perusahaan di mana memerlukan dana yang tidak sedikit. Biasanya kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui pinjaman kredit oleh perbankan. Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan andalan karena perbankan memiliki batasan tertentu dalam pengajuan pinjaman, seperti rasio debt equity ratio yang bagus. Maka pasar modal menjadi alternatif dalam permasalahan tersebut. Perusahaan bisa memperoleh dana melalui cara menerbitkan dan menjual sekuritas di pasar modal. Sehingga perusahaan dapat melakukan ekspansinya yang secara otomatis turut serta membangun perekonomian bangsa. (Baca Juga: Struktur Pasar Oligopoli , Instrumen Pasar Uang)
Di Indonesia, pasar modal telah mengalami perkembangan dan peningkatan yang pesat. Hal tersebut terjadi dikarenakan para pelaku ekonomi menyadari bahwa perdagangan sekuritas di pasar modal dapat memberikan keuntungan dan return yang bagus. Terlebih setelah pemerintah menetapkan berbagai regulasi di bidang keuangan, perbankan dan pasar modal. Aktifitas pasar modal semakin menunjukkan geliatnya yang pada akhirnya dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi bangsa. (Baca juga : Hubungan Ekonomi dan Politik Dalam Suatu Negara , Faktor Penawaran Uang)
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang memiliki aktifitas penawaran dan perdagangan efek di dalamnya. Pasar modal merupakan tempat jual beli berbagai intrumen keuangan yang berupa sekuritas jangka panjang dalam bentuk hutang atau modal sendiri. Hutang tersebut berupa obligasi, sedang modal sendiri berupa saham. (baca juga : Undang-undang Pasar Modal , peran pasar dalam perekonomian)
Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli sekuritas dan perusahaan publik yang berkaitan dengan sekuritas. Maka pasar modal disebut sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal atau sekuritas. Sekuritas yang diperjual belikan dalam pasar modal dapat diterbitkan oleh perusahaan swasta, pemerintah atau pun otoritas publik. Sekuritas tersebut merupakan intrumen keuangan jangka panjang yang memiliki masa lebih dari 1 tahun. Contohnya yaitu saham, obligasi, waran, right dan berbagai intrumen derivatif lainnya. Melalui sekuritas-sekuritas tersebut, perusahaan menjaring dana dari masyarakat luas di dalam ataupun luar negeri. Perusahaan yang telah melakukan aktifitas jual-beli sekuritas di pasar modal disebut sebagai perusahaan go public. (Baca juga : Dasar Hukum Asuransi di Indonesia , Fungsi Pasar Valuta Asing)
Dana yang diperoleh dari pasar modal dialokasikan perusahaan guna kepentingan pengembangan usaha yang pada umumnya diperoleh melalui pinjaman perbankan. Namun alternatif lain yang ditawarkan pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh dana dengan cara yang lebih mudah dan menguntungkan dibanding dengan perbankan. Alternatif tersebut dapat difungsikan karena kredit perbankan tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang. Selain itu juga adanya batasan rasio debt to equity (DER) yang ditetapkan oleh perbankan untuk bisa mendapatkan pinjaman. Rasio DER ini merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah hutang terhadap modal (ekuitas). Rasio DER memang sering digunakan para investor, analis maupun pihak perbankan untuk melihat berapa besar hutang jika dibandingkan modal yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Gunanya untuk mengetahui kemampuan modal perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran hutangnya. (Baca juga : Manfaat Pasar Modal Bagi Emiten , hukum permintaan dan penawaran)
Fungsi Ekonomi Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran sekaligus kaitan yang penting dengan kegiatan ekonomi. Bahkan kegiatan ekonomi yang dimaksud ini pun dalam lingkup besar atau makro. Di mana pasar modal bertindak sebagai alat untuk mengalokasi sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana besar menjadikan pasar modal sebagai tempat memperoleh dana yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan perolehan dana dari perbankan. Hal tersebut dikarenakan mudahnya akses untuk memperoleh dana, juga biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut relatif kecil. (Baca Juga: Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi , Hubungan Pasar Uang dan Pasar Modal dalam Perekonomian)
Fungsi ekonomi yang terkandung dalam pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian bangsa. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
- Menyediakan tempat atau fasilitas untuk mempertemuan dua pihak yang berkepentingan, yaitu investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dengan issuer sebagai pihak yang memerlukan dana. Issuer dalam hal ini entitas usaha atau perusahaan-perusahaan. Dengan adanya pasar modal, pihak investor yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) berupa dividen. Sedangkan pihak issuer yang membutuhkan dana dapat memanfaatkan dana dari investor tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan operasional perusahaan. (Baca juga : Dasar Hukum Pajak Di Indonesia)
- Menjembatani secara langsung pihak pemilik modal (investor) guna kepentingannya memperoleh keuntungan dari kegiatan investasi. Investor dapat mengalokasikan dananya di pasar modal yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Selanjutnya perusahaan akan memberikan imbalan atas dana tersebut kepada investor. Di sinilah terjadi feedback atas kegiatan investasi. (baca juga : penyebab terjadinya inflasi , Teori Ekonomi Makro)
- Memberikan fasilitas bagi perusahaan-perusahaan go public dalam memperoleh tambahan modal sehingga menjaga kestabilan tingkat likuiditas perusahaannya melalui penjualan sekuritas saham ataupun obligasi. (Baca Juga: teori perilaku konsumen)
- Menyediakan fasilitas bagi perusahaan-perusahaan dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan perusahaan dan ekspansi usaha. (Baca Juga: kebutuhan dasar manusia)
- Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang sehingga menyumbang pertumbuhan perekonomian nasional. (Baca juga : Cabang Cabang Ilmu Ekonomi)
Selain fungsi ekonomi, pasar modal juga memiliki fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan ketika pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan bagi pemilik dana untuk memperoleh imbalan (return) dengan cara berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya. Jadi pasar modal menyediakan sarana bagi investor untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan investasinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko yang dipilih. (Baca juga : Fungsi Ilmu Ekonomi Secara Umum , Penyebab Kegagalan Usaha)
Peran Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal yang ada di Indonesia memiliki peran sebagai berikut :
- Sebagai satu entitas usaha untuk memperoleh tambahan modal
- Sebagai sarana pemerataan pendapatan masyarakat
- Meningkatkan faktor produksi dengan modal yang diperoleh
- Meningkatkan produktifitas usaha
- Menyediakan lapangan pekerjaan
- Meningkatkan pendapatan pajak bagi negara
(Baca juga : Pengertian dan Perbedaan TM , R, C, SM , kelebihan memilih pasar persaingan sempurna)