Berwirausaha sudah menjadi gaya hidup belakangan ini. Tidak hanya orang dewasa, kini sudah banyak anak muda yang memulai aktifitas wirausahanya sendiri. Namun sama seperti kegiatan lainnya, wirausaha juga memiliki resiko, yaitu resiko kegagalan. Dan tidak hanya satu, ternyata ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha dan beberapa diantaranya kadang tidak disadari.
Resiko adalah salah satu hal yang harus dipertimbangkan sejak awal setiap kali melakukan sesuatu. Terutama resiko kegagalan. Walaupun tidak ada yang menginginkan kegagalan, bukan berarti kegagalan tidak bisa dipelajari. Termasuk juga kegagalan dalam berwirausaha.
Pada dasarnya segala sesuatu yang ada didunia ini bisa dipelajari. Termasuk dalam berwirausaha, menghindari kegagalan, dan bangkit dari kegagalan. Dan agar terhindar dari kegagalan dalam berwirausaha, berikut adalah beberapa faktor kegagalan wirausaha yang paling sering dialami oleh para wirausahawan:
- Rencana
Rencana adalah hal penting yang harus dimiliki setiap kali hendak melakukan sesuatu. Memiliki rencana yang matang sudah seperti sebuah keharusan agar segalanya berjalan sesuai harapan. Namun satu hal yang harus diketahui, rencana bukanlah sebuah kenyataan. Itulah kenapa ada banyak rencana yang berjalan tidak sesuai harapan. Jadi, jangan terlalu sibuk memikirkan rencana apa yang harus dilakukan. Usaha nyata adalah hal paling utama yang harus segera dilakukan. Bukan sibuk merencanakan.
Baca juga:
- Tidak memiliki Kemampuan Manajerial
Sisi lain dari wirausaha adalah menajerial. Ada banyak hal yang harus diatur. Baik dari sisi modal, bahan baku, sampai dengan tenaga kerja. Jika tidak memiliki kemampuan manajerial, faktor kegagalan wirausaha anda akan sangat besar terjadi. Jadi, ada baiknya sebelum berwirausaha, anda mengetahui sedikit tips dan trik tentang kemampuan manajerial agar usaha anda berjalan sesuai harapan.
- Kurang berpengalaman
Kurang berpengalaman dalam satu bidang menjadikan seseorang selalu gagal dalam mencapai apa yang diinginkannya. Namun bukan berarti itu adalah kesudahannya. Justeru kurangnya pengalaman adalah awal baru bagi anda untuk memasuki dunia baru yang tidak anda kenal sebelumnya dan hanya masalah waktu saja bagi anda untuk mengenalnya lebih jauh.
Dalam dunia wirausaha, kurangnya pengalaman tentu akan sangat mempengaruhi jalannya aktifitas wirausaha. Karena untuk mencari pengalaman membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun bukan berarti tidak bisa disiasati. Salah satu cara yang bisa sedikit membantu anda untuk masalah ini adalah: cari orang yang berpengalaman dan belajar darinya.
Baca juga:
- Lokasi kurang strategis
Lokasi adalah hal yang harus dipikirkan dengan sangat matang. Jika anda salah menentukan lokasi sudah pasti usaha yang anda jalankan tidak akan terlihat dan kemungkinan rugi akan sangat besar. Untuk itu, pilih tempat yang strategis untuk dapat menunjang pertumbuhan usaha anda.
Salah satu cara menentukan lokasi yang strategis adalah dengan menentukan target pasar anda. Jika sudah menentukannya, carilah tempat yang dekat dengan target pasar anda biasa beraktifitas. Itu adalah salah satu cara termudah dalam menentukan lokasi yang kurang strategis.
- Tidak adanya pengawasan peralatan
Peralatan termasuk salah satu aset atau kekayaan wirausaha anda. Tanpa itu, usaha anda pasti akan memiliki kendala untuk dapat beraktifitas. Jadi, inventarisir peralatan anda dan selalu lakukan stock opname atau penghitungan setiap akan memulai usaha dan setiap akan mengakhiri usaha setiap harinya agar peralatan anda dapat terpantau.
Baca juga:
- Tidak sungguh-sungguh dan tidak konsisten
Ini adalah kunci keberhasilan setiap usaha. Tanpa melakukan ini usaha yang anda lakukan sudah pasti akan gagal. Termasuk juga dalam kegiatan berwirausaha. Jangan tergiur dengan untung yang besar sehingga setiap kali usaha anda sepi anda langsung menutup usaha tersebut. Konsistenlah dalam menjalankan sesuatu. Tidak ada hal besar yang langsung menjadi besar tanpa melewati hal-hal kecil terlebih dahulu.
- Tidak mampu menghadapi peralihan atau transisi kewirausahaan
Mengikuti hidup, ternyata wirausaha juga memiliki perubahan-perubahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu resiko menjadi wirausaha adalah harus selalu mengikuti peralihan dan perkembangan. Salah satunya adalah perkembangan zaman. Jika sebagai wirausaha anda tidak bisa mengikuti perubahan yang terjadi, sudah dapat dipastikan anda akan tertinggal dan resiko gagal dalam berwirausaha akan terjadi. Jadi, jika anda ingin bertahan didalam berwirausaha, anda harus bisa mengikuti setiap perubahan yang terjadi karena dari sanalah biasanya ide-ide berwirausaha akan bermunculan.
Baca juga:
- Kurang mampu mengendalikan keuangan
Keuangan dalam berwirausaha sudah seperti darah dalam tubuh. Tanpanya sudah pasti bisnis ataupun tubuh tidak akan bisa beraktifitas. Jadi, jika anda ingin mulai berwirausaha, mengelola keuangan adalah hal dasar lain yang harus anda miliki seperti mengelola modal, mengelola laba, ataupun mengelola dana simpanan.
Salah satu pengetahuan dasar tentang cara mengelola keuangan adalah jangan menampur adukkan keuangan pribadi dengan keuangan wirausaha. Karena jika dicampur, sudah pasti akan sulit membedakan berapa jumlah uang pribadi dan berapa uang wirausaha anda. Jangan sampai uang wirausaha anda digunakan untuk keperluan prbadi karena anda mengiranya itu adalah uang pribadi. Belajarlah mengelola keuangan ini agar wirausaha anda tetap berjalan dengan normal tanpa ada masalah keuangan.
- Tidak memiliki target
Target adalah yang harus dimiliki setiap kegiatan yang akan anda jalankan termasuk usaha. Jangan sampai anda berwirausaha tanpa adanya target yang akan menjadikan perjalanan berwirausaha anda akan monoton dan tidak memiliki arah.
Target bisa menjadi ‘batu loncatan’ bagi anda dalam berwirausaha. Karena anda akan terus memikirkan bagaimana cara untuk mencapai target tersebut. Target sudah seperti sumber kebahagiaan yang jika tidak tercapai, anda tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.
Baca juga:
- Terlalu banyak teori
Poin ini menyangkut pada poin no.1 yaitu terlalu memusingkan tentang teori sehingga anda bingung sendiri teori mana yang sebenarnya ingin digunakan karena terlalu banyak pilihan teori. Salah satu hal dalam menyikapi teori ini adalah jangan terlalu banyak memikirkan teori karena kehidupan berwirausaha ini tidak selalu berjalan sesuai dengan teori yang sudah dipelajari. Karena jenis usaha yang terbaik adalah jenis usaha yang berjalan. Bukan jenis usaha yang memiliki banyak teori.
- Tidak melakukan riset dan analisa pasar
Analisa pasar adalah penting karena akan menentukan seberapa besar penjualan yang anda ciptakan untuk usaha anda. Jangan sampai anda secara ‘membabi buta’ berjualan produk ditempat yang tidak sesuai hanya karena produk yang anda jual adalah produk yang laku dipasaran. Jangan sampai anda salah masuk pasar dalam berwirausaha sehingga mengakibatkan usaha anda tidak akan mendapat lirikan dari calon pembeli dan anda akan mengalami kegagalan.
- Hambatan dalam mendapatkan legalitas dan perijinan
Pastikan usaha yang anda jalani adalah jenis usaha yang legal dan mendapatkan izin. Karena jika tidak memiliki izin, sudah pasti usaha yang anda jalankan akan mendapatkan keraguan dari pasar tentang keasliannya. Seperti misalnya saat anda memutuskan untuk berjualan jamu. Tanpa adanya legalitas, pasti masyarakat akan ragu keaslian jamu anda.
Selain keraguan tersebut, legalitas dan perijinan adalah hal yang harus segera didapatkan agar usaha anda tidak dianggap illegal oleh pemerintah setempat sehingga usaha anda akan ditutup secara paksa. Legalitas dan perijinan inilah yang menjadi kendala banyak pedagang kaki lima yang tergusur secara paksa dari tempat berjualan mereka.
Baca juga:
- Tidak kreatif dan inovatif
Kehidupan berwirausaha harus selalu bergerak dan jangan sampai terdiam ditempat. Bergerak disini maksudnya adalah inovasi, jangan sampai usaha anda berhenti untuk berinovasi tanpa menampilkan sesuatu yang baru pada konsumen. Tanpa adanya inovasi, bisa jadi konsumen anda akan terus berkurang karena bosan dan jika berlangsung lebih lama sudah pasti usaha anda akan kehabisan konsumen.
- Cepat puas diri
Jika usaha anda mencapai titik yang anda harapkan itu adalah sebuah kebanggaa karena semua berjalan sesuai apa yang anda cita-citakan diawal merintis usaha tersebut. Namun ternyata, fase ini adalah fase yang paling rentan bagi banyak wirausahawan untuk berpuas diri sehingga mereka merasa tidak perlu lagi melakukan sebuah perubahaan atau inovasi pada usaha mereka. Alhasil, setelah beberapa lama mereka merasakan keberhasilan, mereka akan cepat kembali kepada kegagalan dalam mempertahankan keberhasilan karena konsumen mereka mulai pergi karena bosan. Jadi, jika anda ingin usaha anda stabil, berhentilah berpuas diri sehingga daya kreasi anda akan terus tumbuh dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi konsumen anda.
Baca juga:
- Laba terlalu besar
Keberhasilan adalah salah hal yang dicari dalam setiap kegiatan berwirausaha. Untuk mencapainya, tidak heran banyak wirausahawan yang menetapkan margin yang besar sehingga harga produk atau jasa yang mereka tawarkan dirasa sangat mahal. Mungkin diawalnya tidak akan ada keberatan bagi konsumen anda, namun ketika ada usaha sejenis dan menawarkan harga yang lebih murah, usaha anda akan memasuki masa darurat kehilangan konsumen terlebih jika kualitas produk yang ditawarkan mereka tidak jauh berbeda dengan anda.
Jadi, bijaklah dalam menentukan besarnya laba dalam setiap produk yang anda jual. Karena dengan begitu, konsumen pasti akan menghargai usaha anda tersebut. Jika tidak, konsumen akan pergi dari usaha anda karena mereka merasa ‘dikerjai’ oleh anda dengan harga yang dirasa terlalu mahal.
- Pelayanan yang buruk
Apapun jenis usaha anda, pelayanan adalah hal utama yang harus diberikan kepada calon konsumen anda. Baik anda bergerak dalam bidang jasa ataupun produk, pelayanan adalah kunci utama penjualan anda. Tanpa pelayanan yang baik, sudah pasti usaha yang anda bangun tidak akan mendapatkan feedback positif dari pasar. Tanpa feedback positif, usaha yang anda bangun akan sia-sia.
- Terlalu cepat mengembangkan usaha
Mungkin faktor ini adalah faktor yang cukup menyenangkan diawal. Karena faktor ini menandakan usaha yang anda bangun sudah berhasil. Namun permasalahan yang muncul kemudian adalah anda terlalu terburu-buru untuk mengembangkan usaha anda ini tanpa memikirkan keuangan yang anda miliki. Tidak jarang, untuk mengembangkan usaha, dana yang digunakan adalah dana hasil usaha pertama. Sehingga jika kedua usaha tersebut berjalan namun kekurangan dana, sudah pasti anda akan mendapatkan kesulitan dalam memenuhinya.
Baca juga:
- Tidak ada promosi
Promosi adalah rencana yang harus dimiliki diawal-awal usaha anda launching usaha. Launching sangat penting karena bertujuan untuk memperkenalkan usaha atau produk atau jasa yang anda miliki kepada masyarakat luas. Jika promosinya sukses, besar kemungkinan usaha anda akan dikenal dan ramai untuk seterusnya. Namun jika promosi anda salah, besar juga kemungkinan usaha anda tidak akan dikenal dan sepi pengunjung.
- Tidak memiliki rencana B
Tidak hanya dalam peperangan, rencana B adalah hal yang juga harus dimiliki ketika anda ingin berwirausaha. Tanpa rencana B, bisa jadi anda akan mengalami kesulitan jika rencana yang anda rancang diawal-awal membangun usaha tidak berjalan dengan baik. Jadi, apakah sebelum menjalankan usaha anda sudah memiliki rencana B?
Baca juga:
- Ciri-Ciri Ekonomi Syariah
- Cara Mengatur Keuangan Bulanan
- Cara Mengatur Keuangan Usaha Pulsa
- Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
Itulah faktor kegagalan dalam berwirausaha yang bisa anda jadikan acuan bagi usaha anda. Jika anda memiliki faktor-faktor kegagalan dalam berwirausaha yang lain, silahkan tulis di kolom komentar untuk melengkapi tulisan ini. Semoga artikel ini bermanfaat.