Berbagai persoalan yang bersifat ekonomi selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari baik untuk individu, perusahaan maupun masyarakat secara keseluruhan. Persoalan ekonomi mendorong individu atau perusahaan atau masyarakat untuk membuat keputusan terbaik dengan cara menentukan skala prioritas. Atas dasar prinsip atau skala prioritas, setiap individu, perusahaan atau masyarakat diharuskan memiliki kemampuan untuk mengelola resourses untuk pemenuhan kebutuhan akan suatu produk atau jasa dan menghindari kelangkaan. Oleh karena itu, setiap individu, masyarakat atau perusahaan selaku produsen dan para pelaku ekonomi lainnya harus mengetahui berbagai konsep dan teori dalam ilmu ekonomi agar prinsip-prinsip ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dapat dirasakan oleh berbagai pihak. (Baca juga: teori biaya produksi – jenis pajak penghasilan – sebab-sebab kelangkaan)
Dalam kegiatan ekonomi sebagai makhluk ekonomi yang bersifat sosial karena masih membutuhkan makhluk atau orang lain dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, dimasyarakat kita sering mendengar berbagai istilah ekonomi. Sebagai contoh pengaruh antara penawaran barang atau jasa dan harga, mungkin kita sering mendengar adanya istilah penawaran dan permintaan. Istilah penawaran dan permintaan biasanya sering kita temui dalam kegiatan ekonomi yang bersifat jual beli atau perdagangan. Dalam perdagangan, kita juga mengenal yang namanya harga. Harga dalam kegiatan ekonomi jual beli atau perdagangan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Pengaruh perubahan harga terhadap permintaan dan penawaran dalam kegiatan ekonomi jual beli atau perdagangan inilah yang dikenal dengan elastisitas. Jadi, konsep ekonomi elastisitas ialah konsep dimana pengaruh perubahan harga cukup memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan jumlah atau kuantitas dari permintaan dan penawaran suatu produk atau barang-barang.
Baca Juga:
- keuntungan dan kerugian bisnis franchise
- bisnis rumahan modal kecil menguntungkan
- cara bisnis pulsa
- jenis-jenis usaha dagang
Konsep elastisitas merupakan konsep yang berguna untuk mengetahui sejauh mana sifat responsif permintaan terhadap perubahan harga. Jika dalam elastisitas permintaan yang diukur ialah ukuran berapa besar dari kuantitas atau jumlah permintaan akibat pengaruh perubahan harga maka dalam elastisitas penawaran yang diukur ialah pengaruh perubahan harga terhadap kuantitas atau jumlah dari penawaran suatu produk. Ada berbagai faktor sebenarnya yang mempengaruhi kuantitas atau jumlah dari permintaan dan penawaran, namun harga juga merupakan faktor terpenting yang menentukan jumlah atau kuantitas permintaan dan penawaran tersebut. Oleh karena adanya perubahan tersebut, maka disebutlah istilah elastis sebagai pengganti istilah perubahan tersebut. (Baca Juga: pasar monopsoni – teori perilaku konsumen dan produsen – pasar monopoli)
Disini, yang akan dibahas secara lebih rinci yaitu tentang elastisitas dari penawaran. Namun, sebelum kepada jenis-jenis elastisitas penawaran akan lebih baik jika terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari elastisitas penawaran. Ada berbagai macam pengertian elastisitas penawaran menurut para ahli tetapi secara umum pengertian elastisitas penawaran adalah tingkat atau derajat kepekaan atau elastisitas penawaran dalam menghadapi perubahan harga. Dalam ilmu ekonomi, definisi elastisitas penawaran ialah ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Dengan kata lain, elastisitas penawaran ialah gambaran pengaruh dari harga suatu barang terhadap jumlah produk atau barang-barang yang akan dijual atau ditawarkan. (Baca juga: karakteristik ekonomi liberal – pasar oligopsini – manfaat pasar valuta asing)
Jika kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan barang yang ditawarkan maka hal semacam penawaran ini disebut dengan elastis. Sebaliknya, jika peningkatan harga tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian penawarannya disebut dengan inelastis.
Setelah mengetahui tentang pengertian elastisitas penawaran sekarang saatnya kita mengetahui jenis – jenis elastisitas penawaran. Sama halnya seperti elastisitas permintaan, jenis – jenis elastisitas penawaran dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: (Baca juga: faktor penawaran uang – fungsi produksi jangka pendek – penyebab konflik usaha)
1. Penawaran Elastis
Penawaran elastis ialah penawaran yang terjadi apabila persentase perubahan harga lebih kecil dari persentase perubahan penawaran. Contoh untuk barang – barang yang biasanya mengalami penawaran elastis ialah barang – barang produksi pabrik atau barang-barang industri yang tidak tergantung pada masa panen dan musim serta dapat dengan mudah ditambah atau dikurangi jumlah produksinya. (baca juga: hukum permintaan dan penawaran – sebab-sebab kelangkaan – faktor penawaran uang)
2. Penawaran Inelastis
Penawaran inelastis terjadi jika persentase perubahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga atau perubahan harga tidak begitu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Contoh barang – barang yang mengalami penawaran inelastis adalah barang – barang pertanian yang dibatasi oleh masa panen dan musim atau barang-barang yang tidak mudah untuk ditambah atau dikurangi jumlah produksinya dalam jangka pendek. (baca juga: jenis asuransi kendaraan – bentuk kepemilikan bisnis – manfaat ekonomi mikro –pengertian pasar bebas)
3. Penawaran Inutary
Penawaran Inutary terjadi jika persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan harga. Untuk contoh barang yang mengalami ini tidak ada yang spesifik karena perubahan penawaran terjadi pada saat tertentu saja, sebagai contoh perubahan penawaran barang pertanian seperti jagung yang akan meningkat pada saat tahun baru atau secara kebetulan. Penawaran inutary jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena penawaran jenis ini biasanya terjadi hanya secara kebetulan atau bersifat momentum.
Baca juga:
- pengertian isoquant dan isocost
- dasar hukum jual beli
- ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis
- prinsip-prinsip bisnis
4. Penawaran Inelastis Sempurna
Penawaran inelastis sempurana atau penawaran tidak elastis sempurna ini terjadi jika perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan penawaran. Dalam kehidupan sehari-hari, penawaran inelastis sempurna ini agak sulit ditemui karena biasanya terjadi pada produk/barang-barang yang sudah tidak mungkin atau sulir ditambah jumlah atau kuantitas produksinya meskipun harga terus-menerus naik. Contoh barang yang mengalami penawaran inelastis sempurna ialah tanah dan bensin serta barang – barang yang kapasitas produksinya sudah optimum atau barang – barang yang jumlah ketersediaannya tidak bisa ditambah walaupun mengalami kenaikan harga. (baca juga: cara mengajukan kartu kredit – jenis-jenis kredit – kebutuhan dasar manusia – dasar hukum jual beli – cara mengajukan kpr)
5. Penawaran Elastis Sempurna
Penawaran elastis sempurna terjadi apabila perubahan penawaran terus terjadi meskipun tidak ada perubahan harga atau harga produk tetap. Contoh barang yang mengalami atau bersifat elastis sempurna ialah barang – barang yang jumlah produksi terus bertambah karena penggunaan mesin – mesin modern, sebagai contoh VCD dan buku gambar masuk dalam kategori ini.
(Baca juga: peranan koperasi simpan pinjam, penyebab kegagalan usaha, cara untuk mendapatkan modal usaha, prinsip-prinsip ekonomi syariah – ciri sistem ekonomi kapitalis)
Dari jenis – jenis elastisitas penawaran diatas maka dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran selain faktor kuantitas penawaran dan perubahan harga yaitu:
- Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi. Hal ini dipengarui oleh dua faktor yaitu biaya produksi dan kapasitas atau jumlah produksi.
- Stok persediaan. Semakin banyak stok atau persediaan yang dimiliki oleh produsen maka semakin segera terpenuhi kebutuhan apabila permintaan semakin banyak.
- Kemudahan substitusi produksi/input barang atau jasa. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan mesin. Semakin tinggi mobilitas mesin dan tenaga kerja maka semakin mudah produsen memenuhi kebutuhan konsumen bahkan pada saat terjadinya perubahan permintaan.
(Baca juga: hukum permintaan dan penawaran – ciri pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna – fungsi produksi jangka pendek – fungsi produksi dalam perusahaan – prinsip ekonomi syariah)